Untuk membedakan antara maskoki jantan dan betina tidaklah sulit. Pada dasarnya ada dua cara yang dapat dipilih. Pertama dengan melihat bentuk organ reproduksinya dan kedua melalui tanda yang ada pada siripnya. Untuk mengenali perbedaan organ reproduksinya, maskoki harus ditangkap dan dibuat terlentang. Bila organ reproduksinya berbentuk oval dan kecil, maskoki tersebut berkelamin jantan. Namun, bila organ reproduksinya berbentuk bulat dan sedikit menonjol, dapat dipastikan maskoki berjenis kelamin betina. Adapun mengenali jenis kelamin melalui siripnya dengan memperhatikan sirip keseimbangan di bagian depan yang juga berfungsi sebagai sirip insang. Bila tulang siripnya besar dan pada bagian pangkalnya ada beberapa benjolan kecil berwarna putih maka dipastikan maskoki ini berjenis kelamin jantan karena betina tidak ada tanda tersebut. Tulang sirip insang jantan lebih tebal dibandingkan dengan tulang sirip insang betina.
Untuk mendapatkan calon induk yang berkualitas dapat dengan membeli dari peternak besar yang produksinya berkualitas baik. Sekalipun harganya mahal, tetapi kualitas anak yang dihasilkan memuaskan. Bila menghendaki yang berharga sedikit lebih murah maka pilihlah calon induk yang umurnya muda. Namun, tidak dianjurkan memilih induk yang diperjualbelikan di pedagang ikan hias karena biasanya induk tersebut sudah tidak produkif lagi, kurang subur, atau telurnya sulit menetas. Penyebabnya adalah umur induk sudah melampaui batas produktivitas atau induk pernah terserang penyakit pada organ reproduksinya. Menyilangkan dua strain yang berbeda tidak dianjurkan karena anak yang dlihasilkan tidak berkualitas dan sulit untuk dipasarkan. Namun, perkawinan silang dapat saja dilakukan dalam kurun waktu yang lama untuk menghasilkan bentuk tubuh yang lebih menarik atau variasi warna yang fantastik. Contoh perkawinan silang yang menghasilkan bentuk tubuh lebih menarik yaitu crown pearlscale atau maskoki mutiara jambul. Sementara contoh perkawinan silang yang menghasilkan variasi warna menawan yaitu panda dragon eyes atau maskoki owo hitam putih.
Maskoki sudah matang kelamin pada umur 5-6 bulan, tetapi telur yang dihasilkan berjumlah sedikit, berukuran kecil, dan burayaknya berkualitas rendah. Selain itu, burayak menjadi rentan terhadap serangan penyakit dan perkembangan tubuhnya lambat. Dengan demikian, umur maskoki yang ideal untuk dijadikan induk adalah 1,5-3,5 tahun agar burayak yang dihasilkan cepat besar dan tahan terhadap serangan penyakit. Untuk mengetahui maskoki betina sudah matang kelamin, perhatikan bentuk perut dan organ reproduksinya. Bila kloakanya tampak melebar, perut membesar, dan perut terasa lembek bila dipegang maka dapat dipastikan maskoki betina tersebut sudah matang kelamin dan siap bertelur. Sementara tanda maskoki jantan matang kelamin bila benjolan kecil berwarna putih pada sirip insang terlihat jelas.
Bentuk fisik calon induk yang baik harus sempuma. Tubuh induk ideal di antaranya bulat pendek, sirip punggung lebar dan berdiri tegak, serta ekor terbelah dua simetris sama lebar. Untuk strain yang berjambul, bentuk jambul harus besar, tinggi, dan berwarna cemerlang. Sementara untuk strain bufterfly, kedua mata hams seimbang sama besar, bentangan ekor harus lebar, dan belahan di ekor harus simetris sama besar. Lain halnya untuk strain ryukin, kepala harus kecil dan membentuk segitiga. Selain itu, sirip punggung harus tegak dan lebar, ekor hams panjang dengan belaban ekor simetris sama besar. Adapun untuk strain ranchu, jambul yang menyerupai brokoli harus menutupi seluruh muka. Selain itu, tubuh strain ranchu harus bulat gempal, punggung bungkuk, dan pangkal ekor tegak. Dengan mengetahui syarat-syarat tersebut, agaknya maskoki yang bertubuh cacat tidak baik untuk dijadikan induk.
Pemeliharaan yang terpisah juga memudahkan perawatan karena pakan yang diberikan untuk calon induk betina berlainan dengan calon induk jantan. Dalam pemeliharaan sepuluh ekor calon induk yang terdiri dan lima ekor calon induk betina dan lima ekor calon induk jantan dibutuhkan dua buah akuarium berukuran 100 cm x 70 cm x 50 cm. Sementara lamanya perawatan tergantung dan umur calon induk itu sendiri karena calon induk yang baik berumur minimal 1,5 tahun. Namun, bila hanya menunggu sampai matang kelamin, perawatan dilakukan selama 2-3 bulan.
Pakan yang baik untuk calon induk betina berupa jentik nyamuk (Mosquito larvacide) yang sudah disucihamakan. Sebagai pakan tambahan, berikan pelet yang mengandung mineral kalsium, protein minimal 30%, fiber 2%, dan vitamin (A, D3, B1, seita E). Untuk calon induk jantan dapat diberi cacing super (blood worm) segar dan pelet yang kandungannya sama untuk betina. Pemberian pakan sebaiknya diatur 5-6 kali sehari. Pagi hari pukul 06.30 diberikan pakan segar dengan jumlah sekali makan habis agar tidak tersisa. Selanjutnya, pukul 10.00 dan pukul 13.000 diberikan pelet dengan takaran sekali makan habis. Pemberian pelet diulangi lagi pada pukul 17.00 dengan takaran yang sama. Agar kebersihan air terjaga, setiap kali pemberian pakan tersebut sebaiknya kotoran dibersihkan terlebih dahulu. Setelah itu, pakan diberikan lagi pada pukul 20.00 berupa pakan segar dalam jumlah yang lebih banyak sebagai persediaan jika maskoki lapar di malam hari.
Tips merawat Ikan Mas Koki
Begitulah cara budidaya mas koki, sekarang mari kita lihat cara merawat ikan mas koki.
Menjaga kualitas air
Ikan Mas hias merupakan ikan yang sangat sensitif dengan perubahan kadar oksigen sehingga anda perlu memastikan bahwa kualitas air ada pada kondisi terbaik, sering mengganti air akuarium dengan cara menguras bukanlah opsi terbaik karena hanya akan meningkatkan beban kerja anda,biaya tagihan air bertambah, dan juga membuat ikan peliharaan anda berkurang nafsu makanannya karena sering merasa terusik dan akhirnya stress.
Hal terbaik yang bisa anda lakukan adalah dengan menginstal aerator untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut, gunakan biofilter agar dapat menghisap amoniak yang dapat mengurangi oksigen dan menumbuhkan lumut di akuarium, kurangi jumlah ikan yang ada di akuarium dan beri makan pada porsi yang tepat agar tidak meninggalkan banyak sisa makanan.
Jenis ini bisa dibilang paling populer diantara jenis Ikan Mas Koki lain dan sering menjadi bintang di kontes Ikan Koki. Ikan ini menjadi primadona di banyak negara seperti Jepang, China, Thailand, dan Indonesia sendiri.
Tentu saja untuk mendapatkan kualitas yang baik dari jenis ini diperlukan perlakuan yang lebih insentif. Itulah sebabnya harga ikan hias yang satu ini terbilang tidak ramah kantung sekitar 600 ribuan pada ukuran 8 cm bergantung kondisi dan kualitas ikan.
Memilih induk berkualitas
Induk berkualitas akan memberikan anakan terbaik, pilih ikan yang sehat dan tidak memiliki parasit apapun, gunakan ikan Mas Koki yang berumur tiga tahun keatas, jangan membuat indukan terlalu gemuk agar dapat menghasilkan telur dengan baik. Berikan pakan bermutu untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan lualitas sperma dan sel telur.
Suhu optimum yang disarankan adalah 18-20 derajat celcius. Suhu yang terlalu tinggi menyebabkan telur terlalu cepat menetas dan menghasilkan anakan bermutu rendah. Umumnya telur menetas pada umur 4-5 hari, anakan akan memiliki bentuk kepala mirip induk betina dan bentuk badan yang mirip dengan induk jantan.
Populasi larva yang terlalu padat akan menyebabkan bentuk kepala yang kurang baik, kurangi populasi larva agar anda mendapatkan Ikan Mas Koki dengan jarak antara mata dan kepala yang lebar. Sangat mudah seperti Cara Budidaya Ikan Guppy Bagi Pemula (Panduan Lengkap)
Memberikan Makanan yang Tepat
Larva yang baru menetas memiliki gumpalan kuning telur yang dijadikan cadangan makanan selama 3-4 hari, setelah habis anda perlu memberikan makanan berupa jentik nyamuk atau cara budidaya kutu air (moina atau daphnia) selama satu bulan pertamanya, berikan pakan sedikit-demi sedikit, enam kali sehari pada pukul enam pagi hingga pukul lima sore. Ikan mas yang sudah cukup besar dapat anda beri makan bloodworm (cacing darah) atau cara budidaya Cacing Sutra. Setelah dewasa Ikan Mas Koki dapat anda beri pelet dengan kadar protein tinggi dan mengandung multivitamin dan mineral.
Sumber :
Nurleli, 2011. Budidaya Ikan Hias Air Tawar Ikan Maskoki. Materi Penyuluhan Kelautan dan Perikanan Nomor: 012/TAK/BPSDMKP/2011. Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan BPSDMKP.
Suyanto, S.Rachmatun, “Parasit Ikan dan Cara Pemberantasannya” (Jakarta : Pusat Penerbitan Yayasan Sosial Tani Membangun, 1981).
Diedit, disusun, serta dijadikan materi
penyuluhan perikanan berbasis online
oleh Rahmah, SP (Penyuluh Perikanan
Madya)