Senin, 30 April 2018

Cara Pembenihan Ikan Mas Lengkap dan Mudah

Pernah melakukan pemijahan ikan mas di kolam terpal secara buatan? atau budidaya ikan mas untuk usaha dan bisnis sampingan? Siapa sih yang tidak kenal dengan mas, salah satu jenis ikan konsumsi maupun ikan hias yang laris di pasaran.

Hampir semua orang mengenal ikan mas. Ikan yang konon katanya berasal dari Cina ini telah ada di Indonesia sejak ratusan tahun silam dan menyebar ke seluruh pelosok tanah air. Bahkan, hewan ini dipercaya oleh masyarakat tertentu sebagai hewan yang paling dekat dengan manusia.Cara pembenihan ikan mas sangat mudah, tak heran jika saat ini telah berkembang berbagai macam strain ikan mas terutama pembenihannya.

Perkembangan Ikan Mas di Indonesia
Kali ini info ikan akan membuat sebuah makalah cara pembenihan ikan mas lengkap dan mudah dikerjakan. 

Memang, tidak dapat dipungkiri bahwa kebutuhan mas Indonesia sangat besar. Namun, hal itu belum mampu dipenuhi sepenuhnya. Tentu saja hal itu karena faktor benih yang masih kurang. Oleh karena itu, prospek pembenihan masih sangat besar peluang pasarnya.

Selain itu, pembenihan ikan mas tergolong mudah karena ikan yang bernama latin Cyprius carpio ini dapat memijah secara alami. Hal penting yang harus diperhatikan bagi calon breeder adalah faktor kematangan gonad induknya, baik jantan maupun betina.

Di samping itu, lingkungan pemijahan harus disesuaikan dengan kebutuhan iakn mas itu sendiri. Pada pembenihan ikan mas, dapat ditempuh dalam 5 tahap, yaitu pemeliharaan induk, seleksi induk, pemijahan induk, penetasan dan pendederan ikan mas.
Baca juga: Cara Budidaya Ikan Gabus Agar Cepat Besar Hasil Melimpah  
pemijahan ikan mas di kolam terpal

pemijahan ikan mas secara buatan


Perbedaan Induk Jantan dan Betina Ikan Mas
Cara pembenihan ikan mas. Perbedaan kelamin sebenarnya hal yang sederhana dan mendasar dari pembenihan. Namun, hal ini kerap kali disepelakan oleh para breeder. Hal pertama pembenihan ikan mas ialah membedakan antara induk jantan dan betina.

Walaupun berbeda kelamin dapat dilihat dengan mudah, tetapi ikan mas tidak bisa dilihat dari alat kelaminnya. Karena bentuk alat kelamin keduanya hampir sama. Untuk membedakannya juga tidak dapat dengan melihat warna dan bentuk tubuh, karena baik jantan maupun betina relatif hampir sama.

A. Bobotnya sudah mencapai 500 g/ekor biasanya induk jantan sudah mengandung sperma, tetapi induk betina belum mengandung telur.

B. Tanda lain dapat dilihat dari warna, gerakan dan ukuran tubuh.

C. Cara termudah membedakan jantan dan betina ikan mas yaitu dengan memijat alat kelaminnya. Bila keluar cairan berwarna putih susu, maka indukan jantan karena cairan tersebut adalah sperma. 

D. Sementara itu, bila tidak keluar cairan warna purih susu, itu manandakan bahwa ikan tersebut berkelamin betina. Bila dipaksakan akan keluar kotoran (feses). 

Pada umur yang sama, biasanya indukan betina ikan mas akan mempunyai tubuh yang lebih besar. Dengan kata lain, pertumbuhan ikan mas betina lebih cepat daripada jantan.

Salah satu penyebabnya adalah kandungan sperma yang selalu ada di dalam gonad jantan. Jadi, zat zat makanan yang masuk ke dalam tubuh ikan mas jantan lebih banyak digunakan untuk memproduksi sperma, sedangkan pada betina telur yang sudah dipijahkan baru akan ada lagi setelah 3 bulan.

Pemeliharaan Induk Pembenihan Ikan Mas
Pemeliharaan induk adalah kegiatan memelihara calon induk atau induk yang sudah dipijahkan. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan induk-induk ynag matang gonad atau siap untuk dipijahkan.

Pemeliharaan induk ikan mas dilakukan dalam kolam tanah dengan luas antara 50-100 m2 menyesuaiakn dengan lokasi yang Anda miliki. Tempat lain sebagai wadah pemeliharaan induk adalah kolam air deras dengan luas antara 24-40 m2.

Dalam kegiatan pemeliharaan induk, induk jantan dan betina dipelihara secara terpisah. Ikan mas termasuk jenis ikan konsumsi yang mudah memijah jika jantan dan betina sudah disatukan sehingga dikhawatirkan terjadi pemijahan liar.

Pemijahan liar ini akan sangat merugikan karena tidak ada jaminan telur-telur terbuahi dengan sempurna. Selain itu, telur-telur akan terganggu oleh indukan yang tidak memijah sehingga hasilnya pasti sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.

Cara Cepat Membuat Induk Ikan Mas Matang Gonad 
Kegiatan pemeliharaan induk bisa juga disebut pematangan gonad induk. Kegiatan ini terdiri atas persiapan kolam, peebaran induk dan pemberian pakan. Persiapan kolam dimulai dari penjemuran dasar tanah selama 4-7 hari, perbaikan pematang, pembuatan kemalir, dan pengairan kolam.

Hal utama adalah adanya aliran air selama ikan dipelihara di kolam ini. Aliran air akan membuat induk cepat matang gonad. 

Waktu yang Tepat Menebar Induk Pembenihan Ikan Mas
Penebaran induk cara pembenihan ikan mas sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Pada saat itu, suhu air masih rendah sehingga tidak mengganggu organ tubuh induk dan induk tidak stress.

Penebaran pada siang hari kurang baik karena suhu air kolam lebih panas akibat sinar matahari. Keadaan ini bisa mengganggu organ tubuh dan bisa menyebabkan induk stress.

Pada segmen pemeliharaan induk, padat tebar induk tergantungdari jenis kolamnya. Jika induk dipelihara di kolam tanah, kepadatannya tidak boleh terlalu tinggi karena biasanya debit air rendah. Padat tebar cukup 1 kg/m2. 

Jika pemeliharaan induk dilakukan di kolam deras (KAD), padat tebarnya dapat dilakukan lebih tinggi, yaitu 5 kg/m2. Kolam air deras memang diatur memiliki debit air yang cukup tinggi sehingga kandungan oksigennya juga cukup tinggi.

Jadi, untuk KAD seluas 300 m2 dapat ditebar induk dengan biomassa 150 kg. Jika dikalkulasi dengan jumlah, dapat ditebar induk betina sebanyak 75 ekor yang masing-masing bobotnya 2 kg atau 210 ekor induk jantan yang masing-masing bobotnya 700 kg.

pemijahan ikan mas di kolam terpal

pemijahan ikan mas secara buatan


Jenis Makanan Induk Ikan Mas
Induk ikan mas yang dipelihara harus diberi pakan agar gonadnya cepat matang. Yaitu 3 kali sehari pagi, siang dan sore hari. Jenis pakan berupa pakan buatan atau pelet dengan kandungan protein 25%. 

Pemberian pakan dilakukan dengan cara ditabur disatu tempat dengan jumlah pemberian 2-3% dari bobot induk. 

ciri ciri ikan mas jantan dan betina

pendederan ikan mas


Seleksi Induk Ikan Mas yang Baik dan Berkualitas
Cara pembenihan ikan mas. Seleksi adalah kegiatan mendapatkan induk yang benar-benar siap untuk dipijah. Caranya adalah dengan menangkapnya, memilih, dan memisahkan antara induk jantan dan betina yang sudah matang gonad. 

Induk yang sudah didapat dipisahkan di bak penampungan sementara atau bak karantina. 

Sebelum seleksi induk, air kolam harus disurutkan secara perlahan. Setelah tinggi air tinggal 20 cm atau sampai ketinggian air dimana induk bisa dilihat, segera ditangkap, lalu lubang pengeluaran ditutup.

1. Ciri-Ciri Induk Betina Ikan Mas Matang Gonad
Induk betina ikan mas yang sudah matang gonad ditandai dengan perutnya yang gendut atau buncit. Gendut atau buncit disini jauh melebihi proporsional tubuhnya. 

Selain gendut, perut betina ikan mas lembek atau tidak keras. Alat kelaminnya berwarna kemerahan. Mempunyai gerakan yang lambat karena terdapat telur diperutnya.

2. Ciri-Ciri Induk Jantan Ikan Mas Matang Gonad
Untuk melihat tanda-tanda induk jantan yang sudah matang gonad sangat mudah. 

Setelah ditangkap, induk jantan dipegang dengan tangan, lalu tubuhnya dibalikkan hingga terlihat alat kelaminnya. Setelah itu, alat kelaminnya dipijat dengan hati-hati, biasanya akan keluar cairan putih. 

Cara pemenihan ikan mas - Pemberokan Indukan Ikan Mas
Pemberokan bisa diartikan sebagai kegiatan penyimpanan sementara ikan-ikan yang akan ditangani lebih lanjut. 

Tujuan utama pemberokan adalah untuk membuang atau membersihkan kotoran dari perut ikan. Kotoran yang berada dalam perut dapat mengganggu kegiatan pemijahan.

Jika kandungan lemak pada gonad yang terlalu tinggi dapat menghambat keluarnya telur saat pemijahan. Pemberokan pada ikan betina tidak boleh terlalu lama, karena perlakukan itu dapat mengurangi kualitas telur. 

Bila terlalu lama,, telur bisa diserap kembali oleh tubuhnya. Pemberokan cukup satu malam saja. Dalam satu malam, kotoran sudah keluar dan kandungan lemak sudah berkurang sehingga kematangan induk lebih menyakinkan lagi.

Pemberokan bertujuan untuk menghilangkan kotoran dalam perut sehingga induk tidak diberi pakan selama masa pemberokan atau puasakan dulu selama 1 hari satu malam. 

Selain tidak diberi pakan atau dipuasakan, air di tempat pemberokan harus bersih. Wadah untuk melakukan pemberokan ini cukup bak berukuran 3 m x 2 m x 1 m. Jenis bak yang disarankan adalah bak atau kolam beton. Yang mana kuat, tidak mudah terkikis.

jumlah telur ikan mas

makalah pembenihan ikan mas


Persiapan Kolam Pemijahan Pembenihan Ikan Mas
Pemijahan pembenihan ikan mas merupakan kegiatan utama dari segmen pembenihan. Dengan menyatukan induk jantan dan betina, diharapkan akan terjadi perkawinan dan dihasilkan telur yang nantinya akan menjadi benih sipa jual.

Pemijahan berawal akan adanya rangsangan induk jantan mendekati induk betina ikan mas. Selanjutnya, betina akan terangsang untuk memijah. Dari induk betina akan keluar telur dan dalam waktu yang hampir bersamaan induk jantan akan megeluarkan sperma. 

Dalam pemijahan ikan mas ada 3 hal utama kunci kesuksesan:
Cara pembenihan ikan mas. Pertama, induk betina harus benar-benar matang gonad, sehingga kedua induk akan benar-benar terangsang untuk memijah. Selain itu, kualitas telur harus berkualitas baik sehingga dapat dibuahi dengan sempurna.

Kedua, induk jantan tidak hanya matang kelamin, tetapi juga matang gonad. Artinya, sperma siap membuahi telur-telur dengan sempurna. Jadi, ketika induk jantan dan betina disatukan, dalam waktu singkat jantan akan terangsang untuk mengawini induk betina.

Ketiga, tempat pemijahan juga harus dapat memberikan rangsangan kepada kedua induk untuk memijah. Oleh karena itu, harus disediakan sedemikian rupa seperti situasi alam aslinya.
  • Persiapan Pemijahan 
  • perispan kolam
  • persiapan hapa dan kakaban
  • Hapa yang digunakan untuk pemijahan ikan mas biasanya berupa bahan dari
  • kain terilin berwarna putih. Mata jaring hapa harus lebih kecil dari diameter telur agar tidak lolos.

Kakaban merupakan alat penempel telur yang biasanya terbuat dari ijuk yang sudah disisir atau dibersihkan.

pengertian pembenihan ikan

pengertian pembenihan ikan

Pembenihan Ikan Mas

Pembenihan Ikan Mas


Pengisian Air
Pada tahap pemijahan, pengisian air biasanya dilakukan pada pagi hari. 

Pemasangan kakaban
Pemasangan kakaban dilakukan setelah pemasangan hapa dan pengisian air. 

Cara pembenihan ikan mas - Penebaran Induk
Setelah kakaban dipasang, selanjutnya adalah menebar induk. Induk jantan dan betina ikan mas ditebar secara bersamaan. Penebaran dilakukan pada siang hari jam 2.

Untuk hapa dengan panjang 4 m, lebar 3 m, dan tinggi 1 m dapat ditebar induk sebanyak 4 ekor. Yang terdiri atas 3 ekor betina dan 1 indukan jantan. Dalam pemijahan ikan mas, para bredeer andal biasanya menggunakan induk betina berbobot 3 kg dan induk jantan 750 kg.

Proses Pemijahan Ikan Mas

Proses pemijahan ikan mas diawali dengan proses adaptasi induk setelah penebaran. Jadi, induk-induk tersebut tidak langsung memijah. Secara alami ikan mas akan memilih waktu tersendiri dalam pemijahan.

Setelah 5-6 jam sekitar pukul 20.00 biasanya jantan akan mulai mendekati betina. Menjelang tengah malam, betina mulai bereaksi membiarkan indukan jantan mendekatinya hingga akhirnya terjadi perkawinan.

Pembalikan Kakaban Pembenihan Pemijahan Ikan Mas
Cara pembenihan ikan mas. Proses pemijahan ikan mas akan terus berlangsung tanpa bisa dicegah hingga pada salah satu permukaan kakaban, terutama bagian bawah penuh dengan telur, sedangkan bagian lain kosong. Agar semua permukaan kakaban terisi penuh telur ikan mas, kakaban harus dibalik.

Penangkapan Induk Ika Mas Setelah Pemijahan
Selesai memijah, induk-induk ikan mas harus segera ditangkap. Bila tidak, telur-telur yang sudah ada dapat terganggu, bahkan dapat dimakan kembali oleh induk.

Penetasan Telur Pembenihan Ikan Mas
Setelah induk memijah, telur akan menempel pada kakaban. Selanjutnya adalah menanti telur menetas dan menjadi larva. Pada ikan mas, biasanya telur akan menetas selama 2-3 hari, tergantung kondisi suhu air.

Pendederan Budidaya Pembenihan Ikan Mas
Pendederan adalah kegiatan memelihara larva yang berasal dari kolam penetasan hingga mencapai benih yang siap dijual. 

Proses pendederan ikan mas dilakukan dalam 3 tahap.
Pendederan pertama larva ikan mas 14 hari
Pendederan kedua larva ikan mas 30 hari dan 
Pendederan larva ikan mas 30 hari.

Disetiap tahapnya, kegiatan pendederan terdiri atas persiapan kolam, penebaran larva/benih, pemberian pakan ikan mas yang baik, dan cara panen ikan mas. 

1. Persiapan Kolam
2. Penebaran benih atau larva
3. Pemberian pakan
4. Pengontrolan
5. Pemanenan Budidaya Ikan Mas

Sumber: 
https://www.infoikan.com/2017/02/cara-pembenihan-ikan-mas-cyprius-carpio.html
http://komunitaspenyuluhperikanan.blogspot.co.id/search?q=mas

Kamis, 26 April 2018

Budidaya pembenihan ikan mas

Memilih calon indukan

Pemilihan calon indukan merupakan hal vital bagi usaha budidaya pembenihan ikan mas. Sukses tidaknya hasil pembenihan ditentukan oleh kualitas indukan ikan. Indukan yang dipilih harus dari keturunan yang unggul.
Untuk menyeleksi calon indukan sebaiknya dilakukan saat ikan masih berukuran 100-200 gram. Calon indukan jantan dan betina dipilih berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut:
  • Umur indukan betina tidak kurang dari 1,5-2 tahun dengan berat minimal 2 kg per ekor. Untuk indukan jantan umurnya tidak kurang dari 8 bulan dengan berat minimal 0,5 kg per ekor.
  • Secara morfologis bentuk badan mulus, tidak cacat, sirip-siripnya tidak rusak. Ikan mas yang baik untuk indukan kepalanya lebih kecil dari badannya. Insangnya bersih, tidak ada bintik-bintik putih. Lensa matanya tampak jernih.Sisik di kedua sisi badannya simetris, tidak ada lekukan dan patahan. Warna sisik cerah, sisik yang kusam menandakan ikan terlalu tua. Sisik tersusun rapi dan ukurannya relatif besar. Ekornya baik dan kuat. Panjang ekornya lebih besar dibanding dengan lebarnya.
  • Calon indukan harus berasal dari keturunan yang berbeda, baik jantan maupun betina. Supaya tidak terjadi inbreeding yang menurunkan kualitas benih ikan.

Memelihara indukan

Pemeliharaan indukan jantan dan betina harus terpisah, masing-masing indukan menempati kolam yang berbeda. Kedalaman air kolam berkisar 60-80 cm. Sumber pengairan untuk kedua kolam tersebut harus pararel. Apabila di susun seri sebaiknya kolam indukan jantan diletakkan setelah kolam indukan betina.
Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi perkawinan tak disengaja. Karena bila indukan jantan melepaskan spermanya dan terbawa masuk ke kolam betina, bukan tidak mungkin akan terjadi pemijahan tak disengaja.
Budidaya pembenihan ikan mas
Cara membedakan indukan jantan dan betina. (Gambar: Gusrina)
Indukan ikan mas membutuhkan luasan kolam 5 m2 per kg bobot tubuh. Artinya, bila kita memiliki indukan seberat 5 kg dibutuhkan minimal kolam seluas 25 m2. Dan, bila kita mempunyai 2 indukan maka dibutuhkan luasan kolam sebesar 50 m2. Kapasitas kolam bisa bertambah bila kualitas air dan sirkulasinya lebih baik. Suhu air ideal berkisar 25-30oC.
Indukan harus diberikan pakan yang sehat dan bergizi. Pakan utama bisa berupa pelet yang kandungan proteinnya 30-35%. Makanan tambahan lain yang diberikan adalah dedak jagung atau menir. Jangan memberikan pakan yang kandungan lemaknya tinggi.
Jumlah pakan yang dibutuhkan oleh indukan ikan mas sekitar 2-4% dari berat tubuhnya per hari. Frekuensi pemberian pakan sehari dua kali, setiap pagi dan sore. Indukan yang telah dikawinkan bisa melakukan perkawinan lagi setelah diistirahatkan di kolam indukan selama 2-3 bulan.

Pemijahan ikan mas

Dalam usaha budidaya pembenihan ikan mas, terdapat dua tipe pemijahan, yakni pemijahan alami dan buatan. Pada pemijahan alami proses perkawinan dan pembuahan sel telur oleh sperma dilakukan sendiri oleh si ikan. Sedangkan dalam pemijahan buatan diperlukan bantuan manusia seperti penyuntikan dengan hipofisa, penyuntikan hormon dan pembuahan in vitro.
Pemijahan ikan mas bisa dilakukan dengan dua cara di atas. Namun mengingat ikan mas mudah memijah, pemijahan buatan jarang diterapkan untuk ikan mas. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai pemijahan ikan mas silahkan baca artikel sebelumnya tentang cara pemijahan ikan mas.

Pendederan benih

Pendederan adalah suatu tahapan penumbuhan benih dalam budidaya pembenihan ikan mas. Benih ikan memiliki sifat-sifat tertentu sesuai dengan perkembangan umurnya. Setiap tingkatan umur membutuhkan perlakuan yang berbeda. Oleh karena itu, pembesaran benih ikan dilakukan melalui beberapa tahap pendederan.

a. Pendederan I

Pendederan pertama dilakukan pada larva yang telah berumur 7 hari. Larva dipindahkan ke kolam pendederan dari kolam penetasan telur. Pendederan bisa dilakukan di kolam yang biasa digunakan untuk budidaya pembesaran.
Seperti biasa, kolam tanah harus dipersiapkan terlebih dahulu, yaitu lakukan pengeringan, penjemuran, pengapuran, pemupukan dan penggenangan air. Lebih detailnya lihat persiapan kolam tanah untuk budidaya ikan.
Kepadatan tebar untuk pendederan pertama adalah 100-200 ekor/m2. Kedalaman air kolam diatur sekitar 60 cm. Sirkulasi air jangan terlalu deras karena benih masih kecil. Masukan dan keluaran air diberi saringan halus. Tujuannya agar hama seperti kodok dan kecebong tidak masuk ke dalam kolam dan bersaing dengan benih ikan.
Pelepasan benih sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Caranya adalah benih beserta wadahnya, ember atau baskom, dimasukkan ke dalam kolam. Kemudian miringkan wadah tersebut sehingga benih bisa berenang keluar dari wadah. Biarkan benih keluar sendiri, jangan dipaksa. Penebaran seperti ini berguna agar benih bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan kolam yang baru.
Pakan yang dibutuhkan untuk pendederan tahap pertama adalah biota air yanng ditumbuhkan dalam kolam. Pakan tersebut cukup untuk benih yang masih kecil. Sebagai tambahan bisa diberikan pelet halus. Lama pemeliharaan pendederan pertama sekitar 4 minggu. Dealam tempo tersebut akan dihasilkan benih ikan berukuran 2-3 cm.

b. Pendederan II

Secara teknis pendederan kedua bisa dilakukan di kolam yang sama, tidak perlu pindah. Perbedaan antara pendederan pertama dan kedua adalah padat tebar ikan. Padat penebaran benih ikan untuk pendederan kedua sekitar 50-75 ekor/m2. Jadi, mau tidak mau ikan dari pendederan pertama harus dipindahkan sebagian ke kolam lain agar padat tebarnya sesuai.
Pendederan kedua berlangsung sama dengan yang pertama yaitu 4 minggu. Benih yang dihasilkan dari pendederan kedua berukuran sekitar 3-5 cm.

c. Pendederan III

Jenis kolam yang diperlukan untuk pendederan ke tiga sama dengan pendederan sebelumnya. Padat tebar untuk pendederan ke empat yaitu sekitar 25-30 ekor/m2. Pendederan ke tiga menghasilkan benih berukuran 5-8 cm.

d. Pendederan IV

Pendederan ke tiga berlangsung selama 4 minggu juga. Kepadatan tebar pendederan ke tiga sekitar 3-5 ekor/m2. Benih yang dihasilkan berukuran sekitar 8-12 cm, dengan bobot tubuh 80-100 gram per ekor. Ikan sebesar ini sudah cukup kuat untuk budidaya pembesaran.

Panen pembenihan ikan mas

Lama waktu yang dibutuhkan untuk proses pembenihan ikan mas, mulai dari ikan dipijahkan hingga pendederan ke empat sekitar 4,5 bulan. Selanjutnya, benih ikan dijual ke petani pembesaran. Kebutuhan benih untuk budidaya pembesaran biasanya berukuran 100 gram per ekor.
—–
Referensi
  1. Budi Santoso. 1993. Petunjuk teknis budidaya ikan mas. Kanisius, Yogyakarta.
  2. Gusrina. 2008. Budidaya ikan. Buku ajar kelas X SMK. Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta.
  3. https://alamtani.com/pembenihan-ikan-mas/

Jumat, 20 April 2018

MENGENAL IKAN MAS



Ikan mas atau Ikan karper (Cyprinus carpio) adalah ikan air tawar yang bernilai ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia.
Di Indonesia, ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920-an. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan ikan mas yang dibawa dari CinaEropaTaiwan dan Jepang. Selain itu "ikan mas punten" dan "ikan mas majalaya" merupakan hasil seleksi di Indonesia. Sampai saat ini sudah terdapat 10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya.

Sistematika dan Morfologi[sunting | sunting sumber]

Ahli perikanan Dr. A.L Buschkiel dalam RO. Ardiwinata (1981) menggolongkan jenis ikan karper menjadi dua golongan, yakni
  • pertama, jenis-jenis karper yang bersisik normal dan
  • kedua, jenis kumpai yang memiliki ukuran sirip memanjang.
Golongan pertama yakni yang bersisik normal dikelompokkan lagi menjadi dua yakni kelompok ikan karper yang:
  1. bersisik biasa dan
  2. bersisik kecil.
Sedangkan Djoko Suseno (2000) mengemukakan, berdasarkan fungsinya, ras-ras ikan karper yang ada di Indonesia dapat digolongkan menjadi dua kelompok:
  • kelompok pertama merupakan ras-ras ikan konsumsi dan
  • kelompok kedua adalah ras-ras ikan hias.
Ikan karper sebagai ikan konsumsi dibagi menjadi dua kelompok yakni:
  1. ras ikan karper bersisik penuh dan
  2. ras ikan karper bersisik sedikit.
Kelompok ras ikan karper yang bersisik penuh adalah ras-ras ikan karper yang memiliki sisik normal, tersusun teratur dan menyelimuti seluruh tubuh. Ras ikan karper yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah "ikan karper majalaya", "ikan karper punten", "ikan karper si nyonya" dan "ikan karper merah atau ikan mas".
Sedangkan yang tergolong dalam ras karper bersisik sedikit adalah "ikan karper kaca" (mirror carp) yang oleh petani di Tabanan biasa disebut dengan nama "karper gajah". Untuk kelompok ras ikan karper hias, beberapa di antaranya adalah "karper kumpay", "karper kaca", "ikan mas merah" dan "ikan koi".
Secara morfologis, ikan karper mempunyai bentuk tubuh agak memanjang dan memipih tegak. Mulut terletak di ujung tengah dan dapat disembulkan. Bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut berukuran pendek. Secara umum, hampir seluruh tubuh ikan karper ditutupi sisik dan hanya sebagian kecil saja yang tubuhnya tidak ditutupi sisik. Sisik ikan karper berukuran relatif besar dan digolongkan dalam tipe sisik sikloid berwarna hijau, biru, merah, kuning keemasan atau kombinasi dari warna-warna tersebut sesuai dengan rasnya.

Sejarah Perkembangan di Indonesia[sunting | sunting sumber]

Menurut Djoko Suseno (2000), di Indonesia pertama kali ikan karper berasal dari daratan Eropa dan Tiongkok yang kemudian berkembang menjadi ikan budi daya yang sangat penting.
Sementara itu, menurut R.O Ardiwinata (1981), ikan karper yang berkembang di Indonesia diduga awalnya berasal dari Tiongkok Selatan. Disebutkan, budi daya ikan karper diketahui sudah berkembang di daerah Galuh (Ciamis), Jawa Barat pada pertengahan abad ke-19. Masyarakat setempat disebutkan sudah menggunakan kakaban - subtrat untuk pelekatan telur ikan karper yang terbuat dari ijuk – pada tahun 1860, sehingga budi daya ikan karper di kolam di Galuh disimpulkan sudah berkembang berpuluh-puluh tahun sebelumnya.
Sedangkan penyebaran ikan karper di daerah Jawa lainnya, dikemukakan terjadi pada permulaan abad ke-20, terutama sesudah terbentuk "Jawatan Perikanan Darat" dari “Kementrian Pertanian” (Kemakmuran) saat itu.
Dari Jawa, ikan karper kemudian dikembangkan ke Bukittinggi (Sumatera Barat) tahun 1892. Berikutnya dikembangkan di Tondano (MinahasaSulawesi Utara) tahun 1895, daerah Bali Selatan (Tabanan) tahun 1903, Ende (FloresNTT) tahun 1932 dan Sulawesi Selatan tahun 1935. Selain itu, pada tahun 1927 atas permintaan Jawatan Perikanan Darat saat itu juga mendatangkan jenis-jenis ikan karper dari Negeri Belanda, yakni jenis Galisia ("karper gajah") dan kemudian tahun 1930 didatangkan lagi karper jenis Frankisia ("karper kaca"). Menurut Djoko Suseno (2000), kedua jenis karper tersebut sangat digemari oleh petani karena rasa dagingnya lebih sedap, padat, durinya sedikit dan pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan ras-ras lokal yang sudah berkembang di Indonesia sebelumnya.
Pada tahun 1974, seperti yang dikemukakan Djoko Suseno (2000), Indonesia mengimpor ikan karper ras Taiwan, ras Jerman dan ras fancy carp masing-masing dari TaiwanJermandan Jepang. Sekitar tahun 1977 Indonesia mengimpor "ikan karper ras yamato" dan "ras koi" dari Jepang. Ras-ras ikan karper yang diimpor tersebut dalam perkembangannya ternyata sulit dijaga kemurniannya karena berbaur dengan ras-ras ikan karper yang sudah ada di Indonesia sebelumnya sehingga terjadi persilangan dan membentuk ras-ras baru.

Syarat dan Kebiasaan Hidup[sunting | sunting sumber]

Ikan mas menyukai tempat hidup (habitat) di perairan tawar yang airnya tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di pinggiran sungai atau danau. Ikan mas dapat hidup baik di daerah dengan ketinggian 150–600 meter di atas permukaan air laut (dpl) dan pada suhu 25-30 °C. Meskipun tergolong ikan air tawar, ikan mas kadang-kadang ditemukan di perairan payau atau muara sungai yang bersalinitas (kadar garam) 25-30%.
Ikan mas tergolong jenis omnivora, yakni ikan yang dapat memangsa berbagai jenis makanan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun binatang renik. Namun, makanan utamanya adalah tumbuhan dan binatang yang terdapat di dasar dan tepi perairan.

Perkembangbiakan[sunting | sunting sumber]

Siklus hidup ikan mas dimulai dari perkembangan di dalam gonad (ovarium pada ikan betina yang menghasilkan telur dan testis pada ikan jantan yang menghasilkan sperma). Sebenarnya pemijahan ikan mas dapat terjadi sepanjang tahun dan tidak tergantung pada musim. Namun, di habitat aslinya, ikan mas sering memijah pada awal musim hujan, karena adanya rangsangan dari aroma tanah kering yang tergenang air.
Secara alami, pemijahan terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar. Menjelang memijah, induk-induk ikan mas aktif mencari tempat yang rimbun, seperti tanaman air atau rerumputan yang menutupi permukaan air. Substrat inilah yang nantinya akan digunakan sebagai tempat menempel telur sekaligus membantu perangsangan ketika terjadi pemijahan.
Sifat telur ikan mas adalah menempel pada substrat. Telur ikan mas berbentuk bulat, berwarna bening, berdiameter 1,5-1,8 mm, dan berbobot 0,17-0,20 mg. Ukuran telur bervariasi, tergantung dari umur dan ukuran atau bobot induk. Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa.
Antara 2-3 hari kemudian, telur-telur akan menetas dan tumbuh menjadi larva. Larva ikan mas mempunyai kantong kuning telur yang berukuran relatif besar sebagai cadangan makanan bagi larva. Kantong kuning telur tersebut akan habis dalam waktu 2-4 hari. Larva ikan mas bersifat menempel dan bergerak vertikal. Ukuran larva antara 0,5-0,6 mm dan bobotnya antara 18–20 mg.
Larva berubah menjadi kebul (larva stadia akhir) dalam waktu 4-5 hari. Pada stadia kebul ini, ikan mas memerlukan pasokan makanan dari luar untuk menunjang kehidupannya. Pakan alami kebul terutama berasal dari zooplankton, seperti rotiferamoina, dan daphnia. Kebutuhan pakan alami untuk kebul dalam satu hari sekitar 60-70% dari bobotnya.
Setelah 2-3 minggu, kebul tumbuh menjadi burayak yang berukuran 1–3 cm dan bobotnya 0,1-0,5 gram. Antara 2-3 minggu kemudian burayak tumbuh menjadi putihan (benih yang siap untuk didederkan) yang berukuran 3–5 cm dan bobotnya 0,5-2,5 gram. Putihan tersebut akan tumbuh terus. Setelah tiga bulan berubah menjadi gelondongan yang bobot per ekornya sekitar 100 gram.
Gelondongan akan tumbuh terus menjadi induk. Setelah enam bulan dipelihara, bobot induk ikan jantan bisa mencapai 500 gram. Sementara itu, induk betinanya bisa mencapai bobot 1,5 kg setelah berumur 15 bulan. Induk-induk ikan mas tersebut mempunyai kebiasaan mengaduk-aduk dasar perairan atau dasar kolam untuk mencari makanan.

Jenis-jenis Ikan Mas (Karper)[sunting | sunting sumber]

Saat ini, banyak sekali jenis ikan mas yang beredar di kalangan petani, baik jenis yang berkualitas tidak terlalu tinggi hingga jenis unggul. Setiap daerah memiliki jenis ikan mas favorit, misalnya di Jawa Barat, ikan mas yang paling digemari adalah jenis "ikan mas majalaya". Di daerah lain, jenis ini belum tentu disukai, begitu juga sebaliknya. Perbedaan tersebut biasanya dipengaruhi oleh selera masyarakat dan kebiasaan para petani yang membudidayakannya secara turun-temurun.
Dari beberapa jenis ikan mas yang telah dikenal masyarakat, "varietas majalaya" termasuk jenis unggul. Buktinya, varietas ini telah dilepas oleh Menteri Pertanian tahun 1999 dalam rangka HUT ke-25 Badan Litbang Pertanian.
Jenis-jenis ikan mas secara umum dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yakni ikan mas konsumsi dan ikan mas hias. Jenis ikan mas konsumsi adalah jenis-jenis ikan mas yang dikonsumsi atau dimakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi yang berasal dari hewan. Sementara itu, jenis ikan mas hias umumnya digunakan untuk memenuhi kepuasan batin atau untuk hiasan (pajangan) dan dipelihara di kolam-kolam taman atau akuarium.

Ikan Mas Konsumsi[sunting | sunting sumber]

Ikan Mas Punten[sunting | sunting sumber]

Ras ini dikembangkan pertama kali pada tahun 1933 di Desa Punten, MalangJawa Timur. Tubuhnya relatif pendek, tetapi bagian punggungnya lebar dan tinggi. Karena itu, bentuk badan ikan mas punten terkesan membuntak atau bulat pendek (big belly). Perbandingan antara panjang total dan tinggi badan adalah 2,3-2,4:1. Warna sisik hijau gelap, mata agak menonjol, gerakan tubuhnya lambat, dan bersifat jinak.

Ikan Mas Sinyonya atau Putri Yogya[sunting | sunting sumber]

Tidak diketahui pasti asal usul nama ikan jenis ini, meskipun ada pendapat bahwa ikan mas strain sinyonya ini jenis ikan hasil seleksi yang secara taksonomi termasuk spesies Cyprinus Linneaus dan pertama kali di temukan di daerah Tasikmalaya, Jawa Barat (Khairuman dan Amri 2008). Beberapa orang menyebutkan, ikan mas ini mudah sekali bertelur sehingga disebut sinyonya. Bentuk tubuhnya memanjang (long bodied form) dan punggungnya lebih rendah dibandingkan dengan ikan mas punten. Perbandingan antara panjang dan tinggi badannya sekitar 3,66:1.
Sisiknya berwarna kuning muda seperti warna kulit jeruk sitrus. Mata ikan yang masih muda agak menonjol, kemudian berubah menjadi sipit ketika ikan sudah mulai tua. Sifat ikan mas sinyonya lebih jinak dibandingkan dengan ikan ras punten. Ikan mas sinyonya memiliki kebiasaan berkumpul di permukaan air.
Fekunditas atau jumlah telur ikan mas sinyonya 85.000—125.000 dan diameternya 0,3—1,5 mm. Induk ikan mas sinyonya jantan akan matang kelamin pertama pada umur 8 bulan, sedangkan yang betina pada umur 18 bulan. Ikan mas ini tahan terhadap parasit Myxosporea. Kisaran toleransi pH-nya 5,5—8,5.

Ikan Mas Taiwan[sunting | sunting sumber]

Ikan mas taiwan memiliki bentuk badan yang memanjang dan bentuk punggung seperti busur agak membulat. Sisiknya berwarna hijau kekuningan hingga kuning kemerahan di tepi sirip dubur dan di bawah sirip ekor. Ikan mas taiwan sangat responsif terhadap makanan sehingga akan saling berebut ketika diberi pakan. Diduga nenek moyang ikan mas ini berasal dari Taiwan, kemudian diintroduksi dan dikembangkan di Indonesia.

Ikan Mas Merah[sunting | sunting sumber]

Ciri khas dari ikan mas ini adalah sisiknya yang berwarna merah keemasan. Gerakannya aktif, tidak jinak, dan paling suka mengaduk-aduk dasar kolam. Bentuk badannya relatif memanjang. Dibandingkan dengan ras sinyonya, posisi punggungnya relatif lebih rendah dan tidak lancip. Matanya agak menonjol.

Ikan Mas Majalaya[sunting | sunting sumber]

Ikan mas hitam
Sesuai dengan namanya, ikan mas ini berkembang pertama kali di daerah MajalayaKabupaten BandungJawa Barat. Ukuran badannya relatif pendek dan punggungnya lebih membungkuk dan lancip dibandingkan dengan ras ikan mas lainnya. Perbandingan antara panjang dan tinggi tubuhnya adalah 3,2:1.
Bentuk tubuhnya semakin lancip ke arah punggung dan bentuk moncongnya pipih. Sifat ikan mas ini relatif jinak dan biasa berenang di permukaan air. Sisiknya berwarna hijau keabuan dan bagian tepinya berwarna lebih gelap, kecuali di bagian bawah insang dan di bagian bawah sirip ekor berwarna kekuningan. Semakin ke arah punggung, warna sisik ikan ini semakin gelap.
Ikan mas majalaya memiliki keunggulan, di antaranya laju pertumbuhannya relatif cepat, tahan terhadap infeksi bakteri Aeromonas hydrophila, rasanya lezat dan gurih, dan tersebar luas di Indonesia. Fekunditas atau jumlah telur yang dihasilkan ikan mas majalaya tergolong tinggi, yakni 84.000—110.000 butir per kilogram induk.

Ikan Mas Yamato[sunting | sunting sumber]

Ikan mas ini kurang populer di kalangan petani ikan mas di Indonesia. Bentuk tubuhnya memanjang. Sisiknya berwarna hijau kecokelatan. Ikan mas ini banyak ditemukan dan dibudidayakan di Asia Timur, seperti Cina dan Jepang.

Ikan Mas Lokal[sunting | sunting sumber]

Ikan mas ini sebenarnya belum bisa digolongkan sebagai salah satu ras atau jenis ikan mas. Meskipun demikian, ikan ini justru paling banyak ditemukan di lapangan dan paling banyak dikenal oleh petani ikan dewasa ini.
Bentuk tubuh dan warnanya merupakan kombinasi dari beberapa jenis ikan mas yang sudah ada. Secara umum, bentuk tubuhnya memanjang dan matanya tidak sipit. Kemungkinan besar ikan ini muncul akibat perkawinan silang yang tidak terkontrol dengan jenis-jenis ikan mas lain yang ada di masyarakat.

Ikan Mas Hias[sunting | sunting sumber]

Jenis-jenis ikan mas yang digolongkan ke dalam kelompok ikan mas hias sebagai berikut.

Ikan Mas Kumpay[sunting | sunting sumber]

Ciri yang menonjol dari ikan mas kumpay adalah semua siripnya panjang dan berumbai sehingga tampak indah ketika sedang bergerak. Warna sisiknya sangat bervariasi, ada yang putih, kuning, merah, dan hijau gelap. Bentuk badannya memanjang seperti ikan mas sinyonya. Pertumbuhannya tergolong lambat. Kadang-kadang, ikan mas ini juga dimanfaatkan sebagai ikan konsumsi.

Ikan Mas Kancra Domas[sunting | sunting sumber]

Bentuk tubuhnya memanjang. Gerakannya mirip ikan mas taiwan, yakni selalu aktif dan kurang jinak. Sisiknya berukuran kecil dan susunannya tidak beraturan. Warna sisiknya bervariasi, ada yang biru, cokelat, atau hijau. Sisik punggungnya berwarna gelap. Semakin ke arah perut, warnanya semakin terang keperakan atau keemasan.

Ikan Mas Kaca[sunting | sunting sumber]

Karper kaca
Ciri khas ikan ini adalah sebagian tubuhnya tidak tertutup sisik. Bagian yang tidak tertutup sisik sepintas tampak bening, mirip kaca. Di sepanjang gurat sisi (linea lateralis) dan di sekitar pangkal siripnya terdapat sisik berwarna putih mengilap. Sisik tersebut berukuran besar dan tidak seragam.

Ikan Mas Fancy[sunting | sunting sumber]

Bentuk tubuh ikan mas ini memanjang. Sisiknya berwarna putih, kuning, dan merah. Pada tubuhnya terdapat totol-totol berwarna hitam. Karena warnanya yang bermacam-macam itulah ikan mas ini disebut fancy.

Ikan Mas Koi[sunting | sunting sumber]

Koi
Ikan mas koi atau yang lebih populer disebut koi (saja) ini berasal dari Jepang. Mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 1980. Bentuk badannya bulat memanjang. Warna sisiknya beragam, ada putih, kuning, merah menyala, hitam, atau kombinasi dari warna-warna tersebut.
Hobiis ikan mas umumnya menyukai ikan koi jenis bastar karena warna dan pola totolnya yang indah dan menarik. Ikan koi disukai hobiis karena gerakannya lambat dan cukup jinak.
Ikan koi memiliki beragam nama yang disesuaikan dengan pola dan warna tubuhnya, misalnya platinum nishikigoishusui nishikigoishusi nishikigoikohaku nishikigoi, dan taishusanshoku nishikigoi.

Sebagai makanan[sunting | sunting sumber]

Ikan mas merupakan salah satu jenis ikan yang banyak dibudidayakan. China merupakan produsen terbesar dengan menyumbang 70 persen produksi ikan mas dunia.,[2] Ikan mas juga menjadi ikan tangkapan, terutama bagi pelaku olahraga pemancingan. Di Eropa, ikan mas dibudidayakan untuk ditangkap di lokasi pemancingan ikan umum, dan hanya sedikit yang dijual di pasar.[3][4] Di Asia Timur, budi daya ikan mas dilakukan sejak periode Yayoi, 300 SM-300 M[5]

Sumber[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Freyhof, J. & Kottelat, M. (2008). "Cyprinus carpio"IUCN Red List of Threatened Species. Version 2013.2International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 6 April 2014.
  2. ^ Food and Agriculture Organization Fisheries & Aquaculture: Cultured Aquatic Species Information Programme – Cyprinus carpio
  3. ^ [1][pranala nonaktif]
  4. ^ [2][pranala nonaktif]
  5. ^ Daily Yomiuri newspaper, September 19, 2008
  • Agus Rochdianto, 2005. Analisis Finansial Usaha Pembenihan Ikan Karper (Cyprinus carpio Linn) di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali. Skripsi S1 FE, Universitas Tabanan
  • Khairuman, Dodi Sudenda, Bambang Gunadi. (2008). Budi Daya Ikan Mas Secara Intensif. AgroMedia Pustaka. Jakarta.