PENDAHULUHAN
Ikan bawal
berasal dari Amerika Selatan. Ikan bawal merupakan salah satu jenis ikan air
tawar tersebar dari golongan ikan neotropik.
Pertumbuhan ikan bawal relatif lebih cepat dibandingkan dengan beberapa
jenis ikan air tawar lain.
Budidaya ikan bawal
tidak sulit. Ikan ini dapat dibudidayakan di kolam tertutup atau tergenang dan kolam
air deras dan dipelihara dalam jala (jaring) apung yang dibangun di pinggir waduk
atau danau dan perairan umum.
Pemijahan ikan bawal
di kolam hanya dapat dilakukan dengan cara hypofisasi atau rangsangan hormon
(induce spawing) menggunakan ekstraks kelenjar hypopisa, ovaprim. Selanjutnya, induk yang telah dirangsang dipijahan
secara alami ataupun dilakukan striping atau ovulasi buatan.
DESKRIPSI IKAN BAWAL
Sistematika ikan
bawal menurut Bryner adalah sebagai
berikut:
Filum :
Chordata
Kelas :
Pisces
Ordo :
Cypriniformes
Famili :
Characidae
Genus :
Colossoma
Spesies :
Colossoma macropomum
Warna tubuh
bagian atas abu-abu gelap, sedangankan bagian bawah berwarna putih. Pada bawal dewasa, bagian bawah sirip ekor
berwarna merah, bagian tepi sirip perut, sirip anus, dan bagian bawah sirip
ekor berwarna merah. Dibandingkan dengan badannya, bawal memiliki kepala kecil
dengan mulut terletak di ujung kepala, tetapi agaksedikit ke atas. Matanya kecil dengan lingkaran berbentuk
seperti cincin. Rahangnya pendek dan kuat serta memeliki gigi
seri yang tajam.
Ikan bawal telah
berkembang dan menyebar dari kawasan Amerika selatan sampai Asia
Tenggara. Ikan bawal termasuk jenis ikan tawar yang mudah beradaptasi dengna
perubahan lingkungan. Ikan bawal mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan
perairan tenang ataupun mengalir. Ikian bawal juga mudah dibiasakan hidup di
perairan yang airnya mengalir deras.
Ikan bawal
merupakan jenis ikan pemakan segala (omnivora).
Meskipun tergolong omnivora, ternyata pada masa kecilnya (larva), bawal
lebih bersifat karnivora. Jenis hewan yang paling disukai adalah Crustasea,
Cladoceta, Copepoda, dan Ostracoda. Meskipun ikan bawal tergolong ikan
omnivora, dalam pemeliharaannya dapat diberi pakan tambahan berupa pellet,
ikan-ikan kecil, dan daging keong mas.
Bawal biasanya
memijah pada awal dan selama musim hujan.
Di Brazil dan Venezuela, kejadian itu terjadi pada bulan Juni dan
Juli. Sedangkan di Indonesia kematangan
gonad bawal terjadi pada bulan Oktober sampai April.
BUDIDAYA IKAN
BAWAL
Pembenihan Ikan
Bawal
1.
Seleksi Induk
Postur tubuh induk betina melebar dan pendek, warna kulit lebih gelap. Abdomen dan bibir
urogenital berwarna merah atau kemerah-merahan. Perut lembek dan dan lubang
kelamin agak membuka. Sedangkan postur tubuh induk jantan relatif lebih
langsing, panjang, dan operkkulumnya agak kasar.
2.
Pemijahan Induk
Pemijahan ikan bawal diawali dengna ovulasi telur induk
betina dan sperma induk jantan. Menjelang ovulasi, induk jantan biasanya
mengejar dan berenang membuntuti dan menghimpit induk betina. Pemijahan ikan bawal
terjadi pada musim penghujan.
3.
Penetasan telur dan
Perawatan Larva
Telur akan menetas dalam waktu 18-24 jam dengan
persentase 80 %.Perawatan larva di akuarium atau di kolam selama 14 hari. Dalam
kurun waktu tersebut, benih yang dihasilkan sudah mencapai 1/2 – 3/4 inci.
4.
Pendederan
Pendederan merupakan kegiatan pemeliharaan benih hingga
mencapai ukuran 4 inci (25 gram) yang siap dijual sebagai ikan hias atau
dipelihara di kolam pembesaran.
Pembesaran Ikan Bawal
Pembesaran ikan
bawal dapat dilakukan secara kovensional dikolam besar (luas )tanpa dilakukan
pengelolaan pakan dan pembesaran secara intensif yang terkontrol dan di kelolah
secara baik.
Pengelolaan pakan
secara efisien dapat di kalkulasikan berdasarkan nilai food corversy ration
(FCR), yaitu perdandingan jumlah pakan yang diberikan dan berat ikan (daging)
yang dipanen (dihasilkan). Nilai FCR
untuk pembesaran ikan adalah 1- 1,2 Artinya, jumlah (berat) pakan yang
diberikan hampir sebanding berat ikan yang dihasilkan.
Ikan bawal yang
dipelihara kolam bersifat garang, cenderung ganas (buas), dan suka menyerang ikan-ikan
lain , terutama ikan-ikan yang lemah dan
berukuran kecil oleh karena itu,pembesaran ikan bawal di lakukan secara monokultul dikolam tertutup
atau kolam tenang tanpa penggantian air atau kolam air mengalir, termasuk air
deras dan jala apung yang di pasang di pinggir waduk (danau).
PENYAKIT UMUM
YANG MENYERANG
Tabel 1. Penyakit yang seringMenyerang di
Lokasi Pembenihan
PENYAKIT
|
GEJALA
|
PENGOBATAN KIMIAWI
|
PENGOBATAN TRADISIONAL
|
1. Parasit
Penyakit Bintik Putih / White Spot disebabkan
oleh protozoa IchthyphItirius multifiliis
|
Malas
berenang, sering mengapung di permukaan air, terlihat bintik putih di bagian
sirip, tutup insang, permukaan tubuh, dan ekor.
|
Direndam formalin 400 ppm dan malachyt green 0,1 ppm
selama 1 jam
Direndam dalam
air mengalir pelan
|
Direndam dengan daun
miana 7-10 lembar yang direbus dengan 3 gelas air selama 3 x sehari.
|
2. Parasit
Disebabkan oleh parasit Trichodinaspp
|
Benih lemah dan kurus, kelihatan
gatal dan sering menggosok pada benda lain
|
Direndam formalin dengan dosis 200 ppm selama 30
menit
Direndam malachyt green dengan dosis 0,1 ppm selama
24 jam
|
Direndam dengan daun
miana 7-10 lembar yang direbus dengan 3 gelas air selama 3 x sehari.
|
Tabel 2. Penyakit yang sering menyerang
PENYAKIT
|
GEJALA
|
PENGOBATAN KIMIAWI
|
PENGOBATAN TRADISIONAL
|
1.Parasit
Disebabkan oleh cacing
Dactylogyrus sp dan parasit Gyrodactylus sp
|
Kulit kusam , sirip rontok, ikan mengosokan tubuh pada benda padat
(substrat), operkulum merenggang
|
Direndam formalin dengan dosis 200 ppm selama 30
menit
Direndam
Direndam dalam air mengalir pelan
|
Direndam dengan daun
miana 10-15 lembar yang direbus dengan 5 gelas air selama 3 x sehari.
|
2. Parasit
Disebabkan oleh parasit Trichodina spp
|
Benih lemah dan kurus, kelihatan
gatal dan sering menggosok pada benda lain
|
Direndam formalin dengan dosis 200 ppm selama 30
menit
Direndam malachyt green dengan dosis 0,1 ppm selama
24 jam
|
Direndam dengan daun
miana 10-15 lembar yang direbus dengan 5 gelas air selama 3 x sehari.
|
DAFTAR PUSTAKA
Abaas Siregar
Djarijah. 2001. Budidaya Ikan Bawal. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Anonim, 1992. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. Penerbit
Kanisius, Yogyakarta.
Arie Usni. 2000. Budidaya Bawal Air Tawal. PT
Penebar Swadaya, Jakarta.
Suryati dan Syafei
L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Ikan Bawal Sehat Produksi Meningkat”.
Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.
Wijayakusumah, H.
dkk, TANAMAN BERKHASIAT OBAT DI INDONESIA. Penerbit Pustaka Kartini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar