Selasa, 30 Juli 2019

BUDIDAYA IKAN CUPANG

Ikan cupang merupakan salah satu ikan hias yang mudah dipelihara. Budidaya ikan cupang tidak memerlukan tempat luas dan modal yang besar. Bisa dilakukan sebagai usaha rumahan.

Ikan cupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar dari daerah tropis. Banyak ditemukan di perairan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di alam bebas ikan ini hidup berkelompok. Habitatnya ada di rawa-rawa, danau, dan sungai yang arusnya tenang.
Salah satu keistimewahan ikan cupang adalah daya tahannya. Sanggup hidup dalam lingkungan air minim oksigen. Bisa dipelihara dalam toples kecil tanpa menggunakan aerator. Kemampuan ini didapat karena ikan cupang memiliki rongga labirin seperti pada paru-paru manusia. Labirin tersebut bisa membuatnya bertahan pada lingkungan miskin oksigen.

Jenis ikan cupang

Dilihat dari kecamata para pehobi dikenal dua macam ikan cupang, yakni cupang hias dan cupang adu. Cupang hias dipelihara untuk dinikmati keindahan bentuk, warna dan gerakannya. Sedangkan cupang adu dipelihara untuk di adu. Perlu diketahui, di beberapa negara mengadu cupang termasuk tindakan ilegal.
Cupang hias dan cupang adu dibedakan berdasarkan bentuk dan sifat agresifitasnya. Untuk mengetahui lebih jauh silahkan lihat cupang hias vs cupang adu.
Masyarakat ilmiah mencatat lebih dari 73 spesies ikan cupang yang ada di bumi ini. Namun tidak semua dari spesies tersebut populer sebagai ikan peliharaan. Spesies ikan cupang yang beredar di pasaran kebanyakan berasal dari kelompok splendens complex, yang terdiri dari Betta splendensBetta stiktosBetta mahachaiBetta smaragdina dan Betta imbellis. Serta varian hasil silangan dari spesies-spesies tersebut. Lihat juga jenis-jenis ikan cupang.

Memilih indukan ikan cupang

Untuk memulai budidaya ikan cupang, langkah pertama yang harus disiapkan adalah mendapatkan indukan atau bibit berkualitas. Indukan yang baik sebisa mungkin berasal dari keturunan unggul, kondisinya bugar, bebas penyakit dan cacat bawaan. Simpan indukan jantan dan betina di tempat terpisah.
Beda jantan dan betina ikan cupang sangat jelas. Bisa dari jauh dan tidak perlu dipegang. Perbedaan tersebut bisa dilihat dari warna, bentuk sirip, bentuk perut dan gerakan. Betina ditandai dengan warna tubuh yang lebih gelap atau kusam, sirip-siripnya lebih pendek dari jantan, perut lebih gendut dan tidak banyak bergerak atau tidak banyak berlaga. Sedangkan jantan bertubuh lebih terang dari betina, sirip lebih panjang, perut ramping dan lebih banyak bergerak atau berlaga. Induk jantan dan betina mulai dipijahkan setelah berumur 6 bulan.

Pematangan gonad
Pematangan gonad dilakukan dalam akuarium kecil atau toples. Caranya, siapkan dua akuarium ukuran panjang 20 cm, lebar 20 cm dan tinggi 20 cm atau toples dengan volume 2 – 3 liter (satu untuk jantan dan satu untuk betina); keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 15 cm, masukan satu ekor induk jantan atau betina; beri pakan berupa cacing secukupnya cacing rambut atau cacing sutra.

Pemijahan
Pemijahan dilakukan di akurium atau toples. Caranya, siapkan dua akuarium ukuran panjang 20 cm, lebar 20 cm dan tinggi 20 cm atau toples dengan volume 2 – 3 liter (satu untuk jantan dan satu untuk betina); keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 15 cm; masukan serumpun eceng goduk sebagai pelindung; masukan satu ekor induk jantan; masukan induk betina; biarkan memijah.
Catatan : Proses pemijahan diawali dengan pembuatan sarang oleh induk jantan berupa buih di permukaan air. Selanjutnya mengajak betina untuk memijah. Pemijahan bisa terjadi kapan saja, bisa pagi, siang, sore atau malam. Bila sudah memijah ditandai dengan adanya telur di dalam busa dan jantan berada di permukaan, menunggui telur sambil mengibas-ngibaskan siripnya. Telur akan menetas dalam waktu 24 – 36 jam dan mulai berenang setelah berumur 5 – 6 hari. Satu ekor induk betina bisa menghasilkan larva sebanyak 500 – 1.500 ekor.

Pendederan
Pendederan dilakukan di akuarium atau toples yang sama. Caranya, tangkap induk jantan dan masukan kembali ke tempat pematangan gonad; tangkap juga induk betina dan masukan ke tempat pematang gonad; larva yang sudah berumur 6 hari diberi pakan berupa infusoria, atau rotifera, atau naupli artemia; panen setelah satu bulan.

Pendederan II dan III
Pendederan II dilakukan di akuarium atau toples lain. Caranya, siapkan sebuah akuarium ukuran panjang 20 cm, lebar 20 cm dan tinggi 20 cm atau toples dengan volume 2 – 3 liter; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 15 cm, masukan 30 ekor benih yang berasal dari tempat pendederan; beri pakan berupa cacing rambut atau cacing sutra sesuai takaran; panen setelah satu bulan. Pendederan II dilakukan seperti pendederan II, tetapi dengan kepadatan 20 ekor.

Pembesaran
Pembesaran dilakukan di akuarium atau toples lain. Caranya, siapkan sebuah akuarium ukuran panjang 20 cm, lebar 20 cm dan tinggi 20 cm atau toples dengan volume 2 – 3 liter; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 15 cm, masukan 10 ekor benih yang berasal dari tempat pendederan; beri pakan berupa cacing rambut atau cacing sutra sesuai takaran; panen setelah dua bulan. Ikan siap dijual.

SUMBER:
http://bdp-unhalu.blogspot.coM
http://agusrochdianto.wordpress.com
http://ebookbrowsee.net

Selasa, 09 Juli 2019

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BUDIDAYA BLACK GHOST (apteronotus albifrons)


SOP 1
PEMILIHAN LOKASI
BUDIDAYA BLACK GHOST
A.  TUJUAN
Pemiliharaan lokasi untuk Budidaya bertujuan untuk memastikan :
1.    Ketersediaan sumber air.
2.    Kemudian akses sumber ketersediaan pakan dan transportasi pemasaran,
3.    Bebas banjir dan polusi

B.  SASARAN
Untuk mendapatkan lokasi yang menunjang proses budidaya ikan hias, agar pengoptimalan

C.  METODE KERJA
Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       Pompa Air
b.      pH meter
c.       Termometer
d.      Wadah sampel air
e.       Alat Tulis dan Gambar
2.      Bahan
a.       Sumber air
b.      Peta Desa
c.       Data sekunder dari penduduk mengenai ketersediaan air

D.   Prosedur Kerja
1.      Ketersediaan Sumber Air
a.       Pengecekan kondisi lokasi secara visual
b.      Melakukan sampling air pada titik-titik potensial sumber air
c.       Menghindari tanah yang bersifat asam (gambut), print yang tinggi dan poros
d.      Membuat tata letak (site plan) lokasi pembenihan
e.       Melakukan analisis kualitas air sesuai dengan Tabel 1
f.       Menentukan arah aliran air
g.      Menentukan sistem distribusi air
2.      Ketersediaan Pakan
a.       Kemudiaan akses pakan
b.      Diutamakan Bloodworm dan rumlricus untuk induk , untuk larva pakan tubifex
3.      Kemudahan Akses
a.       Menentukan akses menuju dan dari lokasi
b.      Memudahkan akses pemasaran
Tabel 1. Parameter kualitas air dan nilai yang harus dipenuhi
Parameter
Kisaran Nilai
Temperatur
25 – 29
pH
5,5 – 7,5
Oksigen terlarut
≥3
Salinitas
<10 ppt
Kecerahan
30 – 40




SOP 02
PERSIAPAN WADAH BUDIDAYA
BLACK GHOST
A.  TUJUAN
Persiapan wadah bertujuan untuk memperoleh wadah pembenihan yang memiliki kelayakan teknis sehingga dapat memberikan daya dukung dan produktivitas yang baik.

B.  SASARAN
1.    Wadah tidak bocor
2.    Phytoplankton tumbuh dengan baik
3.    Hama tidak masuk

D.  METODE KERJA
Alat dan Bantu
1.    Alat
a.       Bak Filter
b.      Aquarium
c.       Rak Aquarium
d.      Hi blower
e.       Selang Filter
f.       Spon Filter
g.      Gayung Plastik
h.      Selang Air
i.        Pompa Air


2.    Bahan
a.       Air
b.      pH test

E.   PROSEDUR KERJA
1.    Penentuaan Wadah
a.       Menentukan wadah yang akan digunakan untuk induk
b.      Mentukan wadah yang akan digunakan untuk telur
2.    Persiapan Wadah
a.       Perendaman wadah budidaya
b.      Pengurusan wadah budidaya
3.    Pengisian Air
a.       Pengisian
b.      Tes pH



SOP 03
PERSIAPAN INDUK DAN PROSES PEMIJAHAN
BLACK GHOST
A.  TUJUAN
Persiapan induk dimaksimalkan untuk mendapatkan induk yang berkualitas agar mendapatkan hasil pemijahan yang optimal

B.  SASARAN
1.    Untuk mendapatkan jumlah telur yang optimal
2.    Untuk mendapatkan Hatching Rate yang tinggi
3.    Untuk mendapatkan larva yang berkualitas baik

C.  METODE KERJA
Alat dan Bahan
1.    Alat
a.       Wadah
b.      Aerasi
c.       Filter
d.      Serokan
e.       Paralon
2.    Bahan
a.       Induk Manfish
b.      Pakan
c.       Kaporit
d.      Methyene Blue
e.       Garam

D.   PROSEDUR KERJA
1.    Pemeliharaan dan Pemilihan Induk
a.       Induk dipelihara dalam Aquarium 1m x 50 x 35 dengan perbandingan 2 jantan dan 3 betina.
b.      Pemberian pakan dengan frozen blooworm dan lumlricus 3x sehari
c.       Pergantian air setiap hari sebanyak 15-25%
2.    Persiapan Wadah Telur :
a.       Wadah dan Media telur berupa aquarium yang bersumber dari sumur
b.      Wadah telur berupa aquarium. Pengisian air yang telah di endapkan selama minimal 1 malam pada wadah pemijahan dengan ketinggian air 25cm.
c.       Melakukan analisis kualitas air
d.      Menghitung kelayakan kealitas air sesuai dengan Tabel 1.
3.    Persiapan dan Proses pemijahan :
a.       Media telur berupa pakis rangkap dua diletakkan pada aquarium induk
b.      Pengambilan pakis dilakukan mulai hari kedua
c.       Pendederan telur pada bak semen dengan kepadatan 1-2 pasang peraquarium
d.      Telur diberikan pencegahan dengan methylene blue
e.       Pengambilan telur dilakukan selama 3-4 hari
Tabel 2. Parameter kualitas air dan nilai yang harus dipenuhi
Parameter
Kisaran Nilai
Temperatur
25-29
pH
5,5-6,5
Oksigen terlarut (ppm)
>3
Salinitas
<10ppt
dH
< 3




SOP 04
PENETASAN TELUR DAN PEMELIHARAAN LARVA
MANFISH
A.  TUJUAN
Cara penetasan telur yang benar, akan berdampak pada presentase telur- telur yang menetas, sehingga dapat mengoptimalkan hasil tetas, dan mendapatkan larva yang sehat dan berkualitas baik.

B.  SASARAN
1.    Untuk mendapatkan jumlah telur yang optimal
2.    Untuk mendapatkan Hatching rate yang tinggi
3.    Untuk mendapatkan larva yang berkualitas baik



C.  METODE KERJA
Alat dan Bahan
1.    Alat
a. Aquarium
b. Aerasi
2. Bahan
a. Methyle Blue
b. Garam
c. Cacing Tubifex

D.   PROSEDUR KERJA
1.    Penebaran telur :
a.       Wadah yang dipergunakan untuk telur adalah wadah yang telah disucihamakan
b.      Isi dengan air yang telah diendapkan minimal 1 hari ketinggian 25cm.
c.       Tebar telur ke dalam aquarium dari yang dihasilkan dari 1-2 perquarium

2.    Persiapan Pakan dan pemeliharaan telur :
a.Telur menetas 3 hari setelah penebaran
b.Persiapan cacing sutra 2 hari setelah telur menetas
c.Pemberian Cacing sutra diberikan pada hari ke 5 setelah ikan menetas
d.Pergantian air sebanyak 10%
e.Pendederan dilakukan setelah ikan berumur 3 minggu dengan kepadatan 1 aquarium dengan jumlah 250ekor




SOP 05
PENDEDERAN BENIH
BLACK GHOST
A.  TUJUAN
Mempersiapkan benih untuk meningkatkan survival rate di bawah pembesaran dan memperpendek waktu pembesaran sehingga produk yang dihasilkan memenuhi ukuran.

B.  SASARAN
Mortalitas tidak lebih dari 10%

C.  METODE KERJA
Alat dan Kerja
1.    Alat
a.       Wadah
b.      Baskom
c.       Gayung
d.      Selang
2.    Bahan
a.       Benih Manfish
b.      Pakan
c.       Garam dan Methyle Blue

D.   PROSEDUR KERJA
1.    Benih
a.         Pemeliharaan benih sehat
b.        Padat tebar 250 ekor/aquarium
c.         Ukuran tebar : usia 3 minggu – 1 bulan
d.        Waktu tebar benih dilakukan pada pagi hari
e.         Melakukan pengamatan visual setiap hari
2.    Adaptasi ikan
a.       Wadah telah berisi air yang telah di endapkan dan diaerasi selama 1-2 hari
b.      Ikan dimasukan kedalam wadah pemeliharaan
c.       Lakukan adaptasi temperatur dan pH
d.      Pemberian garam kristal dan methylene blue 1 ppm untuk pencegahan penyakit
e.       Pemberian pakan



SOP 06
PEMBERIAN PAKAN
BLACK GHOST
A.  TUJUAN
Untuk memberikan pakan sesuai kebutuhan ikan baik kualitas maupun kuantitas sehingga pertumbuhan ikan optimal dan kondisi lingkungan pembenihan tetap terjaga

B.  METODE KERJA
Alat dan Bahan
1.    Alat-alat
a.       Baskom
b.      Serokan
c.       Selang air
d.      Selang sifon
2.    Bahan-bahan
a.       Pakan cacaing sutra
b.      Pakan Frozen Bloodworms

C.  PROSEDUR KERJA
1.    Pakan :
a.       Pakan untuk larva yang baru berenang adalah cacing sutra
b.      Cacing disimpan di wadah baskom
c.       Cacing di beri aerasi dan ganti air 2 kali sehari
2.    Pemeliharaan benih ikan :
a.       Pemberian pakan cacing sutra dilakukan 2x sehari
b.      Penggantian air dilakukan setiap hari sebanyak 10 – 15%

3.    Pemeliharaan induk manfish :
a.       Pemberian pakan tubifex dam lumlricus 3x sehari
b.      Penggantian air dilakukan setiap hari sebanyak 10-15%



SOP 07
MONITORING KESEHATAN IKAN
BLACK GHOST
A.  TUJUAN
Untuk mengamati kondisi kesehatan ikan dan lingkungan kualitas air sehingga dapat melakukan tindakan cepat pada saat muncul gejala awal

C.  METODE KERJA
Alat dan Bahan
1.    Alat
a.    Termometer
b.    pH kit
c.    Lampu Senter
d.   Selang Sifon

2.    Bahan
a.       Air Pemeliharaan
b.      CaCo3

D.  PROSEDUR KERJA
1.    Pengamatan secara visual terhadap fisik ikan :
a.       Monitoring terhadap kesehatan ikan sebaiknya dilakukan dengan memakai lampu senter yang terang
b.      Apabila ciri-ciri ikan seperti ikan terlihat lemah, menyendiri, megap-megap, kurang nafsu makan, sirip ekor kusam dapat dikategorikan ikan tidak sehat
c.       Pemberiam garam sebagai pencegah
d.      Cuci filter bila air keruh
2.    Sampling Air
a.       Pengambilan sampling air untuk mengetahui kualitas air yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan ikan terutama pH air
b.      Bila hasil monitoring berada pada kisaran diluar tabel 1 maka harus dilakukan pergantian air dan menambahkan kapur



SOP 08
PANEN IKAN

A.  TUJUAN
Untuk menghasilkan ikan yang berkualitas dan seragam

C.  METODE KERJA
Alat dan Bahan
1.    Alat
a.       Serokan / seser / lambit
b.      Baskom plastik
c.       Sendok plastik
d.      Kantong plastik 40cmx60cm
e.       Karet gelang
f.       Hand tally (counter)
2.    Bahan :
a.       Benih ikan siap jual
b.      Air Bersih
c.       Oksigen
d.      Albanyu

D.  PROSEDUR KERJA
a.       Panen dilakukan pada saat suhu tidak terlalu tinggi
b.      Ikan yang hendak dipanen sebaiknya dipuasakan 1 hari
c.       Pengambilan ikan dari wadah pemeliharaan memakai seser
d.      Menyimpan ikan pada wadah sortasi
e.       Pemilihan ikan memakai sendok plastik berdasarkan ukuran dan dihitung berdasarkan kapasitas kantong packing
f.       Kantong plastik diisi air yang telah di endapkan sebanyak 3 liter atau ¾ dari ukuran kantong tambahkan albanyu
g.      Penangkapan ikan dilakukan secara hati-hati untuk menghindari stress pada ikan
h.      Kepadatan ikan perkantong untuk lokal 1.5 (200 ekor) , dan untuk ekspor 1,5 (100 ekor)

i.        Selanjutnya diberi Oksigen secukupnya

Daftar Pustaka:

  1. http://www.daftarikanhias.web.id/ikan-hias-ikan-manfish/
  2. MKB. 2015. Standar operasional prosedur (sop)  budidaya black ghost (apteronotus albifrons). Pokdakan Mina Karya Bersama, Bogor

Diedit, disusun, serta dijadikan materi penyuluhan perikanan berbasis online
oleh Rahmah, SP (Penyuluh Perikanan Madya)