Jumat, 05 Oktober 2018

BUDIDAYA IKAN BETOK


Jenis ikan betok yang paling bagus untuk dibudidayakan adalah ikan betok hijau. Ikan betok hijau mampu mencapai berat hingga 200 gram dibanding jenis ikan betok lainnya.
Budidaya ikan betok membutuhkan perhatian khusus, karena ikan ini termasuk dalam jenis ikan liar sehingga sulit dibudidayakan.
Ikan betok sebenarnya sangat mudah dalam pemeliharaan, namun untuk pengembang biakan masih sangat sulit untuk dilakukan.
Sama seperti ikan gabus, ikan betok juga bisa bernafas menggunakan udara terutama untuk berpindah tempat jika mengalami kekeringan.
Persiapan kolam
Budidaya ikan betok dapat dilakukan di berbagai jenis kolam, serti kolam dari terpal atau tambak. Penggunaan kolam dari terpal dinilai lebih strategis untuk perkembangan ikan betok.
Penggunaan kolam dari tanah akan memberi kesulitan jika masa panen telah tiba, karena salah satu keunggulan ikan betok adalah dapat memendam dirinya dalam lumpur.
Pemupukan dasar kolam
Untuk budidaya ikan betok, kolam tidak perlu dipupuk. Ini dikarenakan ikan betok dapat hidup dengan kondisi air yang seadanya. Ikan betok sangat tahan terhadap kualitas air yang buruk.
Namun ini tidak berlaku jika ukuran ikan betok masih kecil. Penggunaan kolam untuk anakan ikan betok tetap harus melalui pemupukan terlebih dahulu.
Penebaran benih
Benih ikan betok biasanya dihasilkan dari indukan langsung. Benih didapat dari dari pemijahan antara indukan jantan dan indukan betina.
Indukan betina dapat dilihat dari bentuk tubuhnya yang tampat gendut, lubang kelamin berbentuk bulat, gerakan agak lamban.
Sebaliknya indukan jantan mempunyai ciri tubuh tampak kecil, kelamin memanjang, dan mempunyai gerakan yang lincah.
Pemijahan ikan betok biasanya dilakukan secara buatan atau kawin suntik. Dalam sekali musim kawin, ikan betok dapat dipijah tiga kali dan mampu menghasilkan sekitar 5.000-15.000 butir telur.
Telur akan menetas dalam kisaran waktu 24 jam dengan suhu 260 deraja seksius. Sedangkan pada suhu 300 derajat selsius, telur ikan betok akan menetas dalam waktu 12 jam.
Pemeliharaan
Setelah telur ikan betok menetas, pakan tidak perlu langsung diberikan dikarenakan ikan betok masih memiliki cadangan makan dalam kantongnya.
Setelah empat hari barulah anakan ikan betok bisa diberi makan dengan kuning telur. Pemberikan pakan harus dilakukan secara berurutan selama sepuluh hari dengan diberi pakan tiga kali sehari.
Waktu kritis anakan ikan betok sekitar 14 hari, oleh karena itu pemberian pakan berupa pelet harus dihaluskan terlebih dahulu.
Pemberian pakan berupa pellet biasanya dilakukan hingga anakan betok berumur dua bulan. Setelah anakan berumur dua bulan, barulah anakan betok siap disebar ke kolam lainnya.
Pemanenan
Panen ikan betok biasanya dilakukan setelah berumur empat bulan. Pemanenan sebenarnya bergantung pada tujuan panen tersebut, apakah untuk konsumsi atau untuk produksi.
Pemanenan ikan betok dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu panen total atau panen selektif. Panen total dilakukan tanpa memperhatikan ukuran besar kecilnya ikan betok tersebut.
Sedangkan pemanenan selektif dapat dilakukan dengan cara menjaring kemudian mengambil ikan betok yang berukuran betok. Panen selektif biasanya bertujuan untuk mencari indukan atau keperluan konsumsi.
Sumber: http://www.ilmuhewan.com/panduan-sederhana-dan-cara-budidaya-ikan-betok/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar