PENDAHULUAN
Ikan Tawes (Puntiusjavanicus) merupakan ikan peliharaan yang berasal dari sungai,
tergolong dalam marga Cyprinidae seperti
ikan mas dan nilem. Bentuk tubuh ikan tawes
mirip dengan ikan mas, tetapi badannya lebih memanjang dengan sirip punggung
relative lebih panjang. Pada mulutnya terdapat dua kumis dan bibirnya berkeruk-keruk
sebagai tanda pemakan jasad penempel.
Ciri-ciri ikan tawes yaitu bentuk badannya
memanjang dan kecil, sedangkan sisiknya berwarna putih keperak-perakan. Panjang
batang ekor ikan tawes dan tinggi badannya yang terendah adalah sama. Ikan tawes mempunyai tanda hitam pada pangkal ekor.
|
DESKRIPSI
IKAN
Sistematika ikan tawes adalah sebagai berikut:
Species : Puntius javanicus
Gernus :
Puntius
Sub famili : Ciprininae
Famili :
Cyprinedae
Sub ordo : Cyprinoidea
Ordo :
Ostariophysi
Sedikitnya ada empat macam ikan tawes
yang biasa ditemukan yaitu:
1. Tawes biasa: sisik berwarna putih kelabu.
2. Tawesbule: sisik albino, mulai terdapat
pada tahun 1936
3. Tawessilap: sisik berwarna putih kelabu
bercampur dengan sisik keperak-perakkan.
4. Tawes kunpay: sisik berwarna kelabu,
ekornya terutama sirip dada dan ekor panjang.
Ikan tawes merupakan ikan sungai, dapat
hidup pada salinitas 7 ppm. Jenis ikan ini sangat cocok dipelihara dikolam-kolam,
waduk dan sawah. Ikan tawes digolongkan termasuk sebagai herbivore. Pemijahan
di kolam terjadi sepanjang tahun, tidak ada musim. Di sungai atau di perairan umum
pemijahan terjadi pada permulaan musim penghujan.
PROSES
BUDIDAYA
Pemeliharaan ikan tawes biasanya dilakukan secara tradisional,
penanaman dilakukan baik dikolam ataupun di sawah. Pada umumnya pemeliharaan ikan
tawes dilakukan secara polikultur dengan jenis-jenis ikan lainnya, yaitu dengan
jenis ikan yang mempunyai sifratmaan yang berlainan seperti ikan mas yang memakan
jasad-jasad dasar, tambakan pemakan plankton, nilem pemakan jasad-jasad penempel
(periphiton). Susunan campuran pemeliharaan bervariasi bergantung kepada ikan utama
yang dikehendaki dan kesuburan kolam.
|
PEMBENIHAN
Ikan tawes adalah jenis ikan air tawar
yang berwarna putih abu-abu, albino, berwarna abu-abu dengan bercak perak, dan
ikan tawes dengan sirip perut relatif panjang. Ikan tawes merupakan salah ssatu
jenis ikan herbivora. Pemijahan ikan tawes dapat dilakukan secara alami dan
buatan. Induk yang digunakan dalam pemijahan mempunyai berat sekitar 300--500
g/ekor dan umur kematangan gonadnya 8--12 bulan. Jumlah telur yang dapat
dihasikan sekitar 1000 butir/gram berat badan. Umumnya induk betina dapat
menghasilkan telur hingga 20.000 butir/ekor/ Induk, pada umur produksi 2-3
tahun dengan berat 1 kg bisa menjapai jumlah telur 700.000 butir / induk.
Ikan tawes dalam habitat aslinya adalah
ikan yang berkembang biak di sungai dan rawa – rawa dengan lokasi yang disukai
adalah perairan dengan air yang jernih dan terdapat aliran air, mengingat ikan
ini memiliki sifat biologis yang membutuhkan banyak oksigen. Jika ditempatkan
dalam air yang miskin oksigen ia dengan mudahnya mati.
Ikan tawes dapat dipijahkan
setelah berumur lebih dari 1 tahun, Jantan > 1 tahun, betina > 1,5 tahun
.Pemilihan induk yang berkualitas menentukan bibit larva yang unggul, tahan
penyakit dan cepat pertumbuhannya. Berikut cara memilih induk ikan tawes
Ciri-ciri Indukan Betina ikan
Tawes :
§
Letak lubang dubur terletak relatif lebih dekat ke pangkal ekor
§
Kepala relatif lebih kecil dan meruncing
§
Sisik-sisiknya besar dan teratur
§
Pangkal ekor lebar dan kokoh
§
Perutnya mengembang kearah genetal (pelepasan) bila diraba lebih lembek
§
Lubang dubur berwarna agak kemerah-merahan
§
Tutup insang bila diraba lebih licin
§
Bila perut diurut dari arah kepala ke anus akan keluar cairan kehitam-
hitaman.
Ciri-ciri Indukan jantan ikan
Tawes :
§
Bila perut diurut dari arah kepala ke anus akan keluar cairan berwarna
keputih-putihan (sperma)
§
Tutup insang bila diraba terasa kasar
Persiapan Kolam Ikan Tawes
Tahapan Persiapan kolam
untuk budidaya pembenihan ikan tawes
§
Kolam pemijahan ikan tawes sekaligus merupakan kolam penetasan dan kolam
pendederan. Sebelum dipergunakan untuk pemijahan, kolam dikeringkan.
§
Perbaikan pematang dan dasar kolam, dengan cara membuat saluran
memanjang (caren/kamalir) dari pemasukan air kearah pengeluaran air dengan
lebar 40 cm dan dalamnya 20-30 cm.
Pelepasan Induk Ikan Tawes
Setelah diperoleh indukan
yang baik dan persiapan kolam selesai dilakukan, berikutnya dilakukan tahapan
pelepasan Indukan,sebagai berikut :
§
Induk ikan tawes yang telah terpilih untuk dipijahkan kemudian diberok,
pemberokan dengan penempatan induk jantan dan betina secara terpisah selama 4-5
hari
§
Setelah diberok kemudian induk ikan dimasukkan ke kolam pemijahan yang
telah dipersiapkan
§
Tahapan pemasukan induk ke kolam dilakukan pada saat air mencapai kurang
lebih 20 cm
§
Perbandingan jumlah induk yang dilepas induk betina 25 ekor dan induk jantan
50 ekor
§
Pada sore hari kurang lebih pukul 16.00 air yang masuk ke kolam
diperbesar sehingga aliran air lebih deras.
§
Biasanya induk ikan tawes memijah pada pukul 19.00-22.00
§
Induk yang akan memijah biasanya pada siang hari sudah mulai berkejar-
kejaran di sekitar tempat pemasukan air.
§
Penetasan Telur Ikan Tawes
§
Berikut cara penetasan telur budidaya pembenihan ikan tawes
§
Setelah induk ikan tawes bertelur, air yang masuk ke kolam diperkecil
agar telur-telur tidak terbawa arus, penetasan dilakukan di kolam pemijahan
juga
§
Pagi hari diperiksa bila ada telur-telur yang rnenumpuk di sekitar kolam
atau bagian lahan yang dangkal disebarkan dengan mengayun-ayunkan sapu lidi di
dasar kolam
§
Pada umumnya, telur ikan tawes menetas semua setelah 2-3 hari
§
Dari ikan hasil penetasan dipelihara di kolam tersebut selama kurang
lebih 21 hari.
Pemungutan Hasil Benih Ikan
Ikan Tawes
Setelah menetas semua,
tunggu sampai umur 21 hari benih siap dipindahkan:
§
Sebaikknya proses pemanenan dilakukan pada pagi hari
§
Pemanenan dilakuakan dengan cara menyurutkan/mengeringkan kolam
§
Setelah benih berada dikamalir/dicaren, benih ditangkap dengan
menggunakan waring atau seser
§
Selanjutnya benih ditampung di hapa yang telah ditempatkan di saluran
air mengalir dengan aliran air tidak deras
§
Benih lersebut selanjutnya dipelihara lagi di kolam pendederan atau
dijual.
PENANGANAN
PENYAKIT
Penyakit yang menyerang Ikan Tawes antara
lain Gyrodactylus dan Mixobolusspp yang kerap menyerang pada benih sampai ikan dewasa.
GYRODACTYLIASIS
§ Penyebab: Parasit ini termasuk monogenia; menyerang pada bagian tubuh dan sirip ikan.
§ Jenis dan ukuran: Hampir semua jenis ikan
air tawar, terutama ukuran benih.
§ Gejalaklinis: Ikan menjadi lemah, nafsu
makan berkurang, frekuensi pernapasan meningkat dan produksi lender meningkat.
§ Faktorpendukung: Kualitas air yang
menurun, kekurangan pakan, padat tebar tinggi dan fluktuasi suhu air selalu berubah.
§ Penularan: Melalui air dan kontak langsung
dengan ikan yang terinfeksi.
§ Verifikasi: Pengamatan melalui microkopis.
§ Pencegahan: Meningkatkan kualitas air; Pemberian
pakan tepat mutu dan jumlah yang diperlukan; Pengendapan air dan pemasangan saringan
pada pintu pemasukan.
§ Pemberantasan: Perendaman dengan larutan
garam dapur, dosis 12,5-13 gr/m2selam 24-36 jam; Perendaman dengan larutan
formalin 40 ppm selama 24 jam.
MYXOSPOREASIS
§ Penyebeb : Mixobolusspp, parasit ini; termasuk
kelompok myxosporea
§ Jenisdanukuran: Myxobolus spp biasanya;
menyerang pada bagian insang saat benih, mulai berumur 1 bulan
§ Gejalaklinis: Adanya benjolan menyerupai
tumor pada insang ikan, bahkan sering disebut penyakit amandel
§ Faktorpendukung: Kualitas air menurun dan padat tebar yang
tinggi
§ Penularan: Melalui air danikan yang
mudah terinfiksi.
§ Verifikasi: Pengamatan mikroskopis
§ Pencegahan: Pengendapan air dan pemasangan
saringan pada pintu pemasukan; dilakukan pengapuran dan pengeringan kolam.
DAFTAR
PUSTAKA
Daelani Deden A.S., 2001. Agar Ikan Sehat.
Penebar Swadaya, Cianjur.
Dinata Sumanta K., 1983.
PengembangbiakanIkan-ikanPeliharaan di Indonesia. PT SastraHudaya, Bogor.
http://www.alamikan.com/2014/05/cara-pembenihan-ikan-tawes.html
Rohmat C. dan Syafei L.S, 2005. Buku
Seri Kesehatan Ikan “Tawes Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan
Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar