Senin, 01 April 2019

PEMBENIHAN IKAN TAWES



PENDAHULUAN
Ikan Tawes (Puntiusjavanicus) merupakan ikan peliharaan yang berasal dari sungai, tergolong dalam marga Cyprinidae seperti ikan mas dan nilem.  Bentuk tubuh ikan tawes mirip dengan ikan mas, tetapi badannya lebih memanjang dengan sirip punggung relative lebih panjang. Pada mulutnya terdapat dua kumis dan bibirnya berkeruk-keruk sebagai tanda pemakan jasad penempel.
Ciri-ciri ikan tawes yaitu bentuk badannya memanjang dan kecil, sedangkan sisiknya berwarna putih keperak-perakan. Panjang batang ekor ikan tawes dan tinggi badannya yang terendah adalah sama.  Ikan tawes mempunyai tanda hitam pada pangkal ekor.
3
 
Di perairan umum ikan tawes berkembangbiak pada akhir musim penghujan, sedangkan di kolam berkembangbiak sepanjang tahun jika terdapat cukup air jernih. Kematangan kelamin dicapai pada akhir musim pertama berukuran 15-20 cm, telur transparan demersal. Fekunditas bervariasi antara 50.000-94.000 butir dari induk beratnya 130-255 gr. Untuk ketinggian tempat yang cocok dalam pemeliharaan 800 m di atas permukaan laut, suhu 18-28 oC.

DESKRIPSI IKAN
Sistematika ikan tawes adalah sebagai berikut:
Species                    : Puntius javanicus
Gernus                    : Puntius
Sub famili               : Ciprininae
Famili                      : Cyprinedae
Sub ordo                  : Cyprinoidea
Ordo                        : Ostariophysi
Sedikitnya ada empat macam ikan tawes yang biasa ditemukan yaitu:
1.  Tawes biasa: sisik berwarna putih kelabu.
2.  Tawesbule: sisik albino, mulai terdapat pada tahun 1936
3.  Tawessilap: sisik berwarna putih kelabu bercampur dengan sisik keperak-perakkan.
4.  Tawes kunpay: sisik berwarna kelabu, ekornya terutama sirip dada dan ekor panjang.
Ikan tawes merupakan ikan sungai, dapat hidup pada salinitas 7 ppm. Jenis ikan ini sangat cocok dipelihara dikolam-kolam, waduk dan sawah. Ikan tawes digolongkan termasuk sebagai herbivore. Pemijahan di kolam terjadi sepanjang tahun, tidak ada musim. Di sungai atau di perairan umum pemijahan terjadi pada permulaan musim penghujan.

PROSES BUDIDAYA
Pemeliharaan ikan tawes biasanya dilakukan secara tradisional, penanaman dilakukan baik dikolam ataupun di sawah. Pada umumnya pemeliharaan ikan tawes dilakukan secara polikultur dengan jenis-jenis ikan lainnya, yaitu dengan jenis ikan yang mempunyai sifratmaan yang berlainan seperti ikan mas yang memakan jasad-jasad dasar, tambakan pemakan plankton, nilem pemakan jasad-jasad penempel (periphiton). Susunan campuran pemeliharaan bervariasi bergantung kepada ikan utama yang dikehendaki dan kesuburan kolam.
4
 
Penyakit pada ikan tawes adalah Icthyophirius, Dacthylogyrus dan gyrodctylus, penyakit ini tidak berbahaya dan belum pernah di amati terjadi kematian masal. Dacthylogyrus dapat menyebabkan kerusakan pada ujung-ujung filament insang. Pada benih-benih yang di berok sering dijumpai Cyclochaeta. Pada ikan yang terserang ini pada insang umumnya merana menyebabkan ikan menjadi kurus. Myxobolus merupakan penyakit yang berbahaya yang dapat menyebabkan kematian masal. Lernaea jarang menyerang benih dan ikan dewasa.

PEMBENIHAN
Ikan tawes adalah jenis ikan air tawar yang berwarna putih abu-abu, albino, berwarna abu-abu dengan bercak perak, dan ikan tawes dengan sirip perut relatif panjang. Ikan tawes merupakan salah ssatu jenis ikan herbivora. Pemijahan ikan tawes dapat dilakukan secara alami dan buatan. Induk yang digunakan dalam pemijahan mempunyai berat sekitar 300--500 g/ekor dan umur kematangan gonadnya 8--12 bulan. Jumlah telur yang dapat dihasikan sekitar 1000 butir/gram berat badan. Umumnya induk betina dapat menghasilkan telur hingga 20.000 butir/ekor/ Induk, pada umur produksi 2-3 tahun dengan berat 1 kg bisa menjapai jumlah telur 700.000 butir / induk.
Ikan tawes dalam habitat aslinya adalah ikan yang berkembang biak di sungai dan rawa – rawa dengan lokasi yang disukai adalah perairan dengan air yang jernih dan terdapat aliran air, mengingat ikan ini memiliki sifat biologis yang membutuhkan banyak oksigen. Jika ditempatkan dalam air yang miskin oksigen ia dengan mudahnya mati.
Ikan tawes dapat dipijahkan setelah berumur lebih dari 1 tahun, Jantan > 1 tahun, betina > 1,5 tahun .Pemilihan induk yang berkualitas menentukan bibit larva yang unggul, tahan penyakit dan cepat pertumbuhannya. Berikut cara memilih induk ikan tawes
Ciri-ciri Indukan Betina ikan Tawes :
§ Letak lubang dubur terletak relatif lebih dekat ke pangkal ekor
§ Kepala relatif lebih kecil dan meruncing
§ Sisik-sisiknya besar dan teratur
§ Pangkal ekor lebar dan kokoh
§ Perutnya mengembang kearah genetal (pelepasan) bila diraba lebih lembek
§ Lubang dubur berwarna agak kemerah-merahan
§ Tutup insang bila diraba lebih licin
§ Bila perut diurut dari arah kepala ke anus akan keluar cairan kehitam- hitaman.

Ciri-ciri Indukan jantan ikan Tawes :
§ Bila perut diurut dari arah kepala ke anus akan keluar cairan berwarna keputih-putihan (sperma)
§ Tutup insang bila diraba terasa kasar

Persiapan Kolam Ikan Tawes
Tahapan Persiapan kolam untuk budidaya pembenihan ikan tawes
§ Kolam pemijahan ikan tawes sekaligus merupakan kolam penetasan dan kolam pendederan. Sebelum dipergunakan untuk pemijahan, kolam dikeringkan.
§ Perbaikan pematang dan dasar kolam, dengan cara membuat saluran memanjang (caren/kamalir) dari pemasukan air kearah pengeluaran air dengan lebar 40 cm dan dalamnya 20-30 cm.

Pelepasan Induk Ikan Tawes
Setelah diperoleh indukan yang baik dan persiapan kolam selesai dilakukan, berikutnya dilakukan tahapan pelepasan Indukan,sebagai berikut :
§ Induk ikan tawes yang telah terpilih untuk dipijahkan kemudian diberok, pemberokan dengan penempatan induk jantan dan betina secara terpisah selama 4-5 hari
§ Setelah diberok kemudian induk ikan dimasukkan ke kolam pemijahan yang telah dipersiapkan
§ Tahapan pemasukan induk ke kolam dilakukan pada saat air mencapai kurang lebih 20 cm
§ Perbandingan jumlah induk yang dilepas induk betina 25 ekor dan induk jantan 50 ekor
§ Pada sore hari kurang lebih pukul 16.00 air yang masuk ke kolam diperbesar sehingga aliran air lebih deras.
§ Biasanya induk ikan tawes memijah pada pukul 19.00-22.00
§ Induk yang akan memijah biasanya pada siang hari sudah mulai berkejar- kejaran di sekitar tempat pemasukan air.
§ Penetasan Telur Ikan Tawes
§ Berikut cara penetasan telur budidaya pembenihan ikan tawes
§ Setelah induk ikan tawes bertelur, air yang masuk ke kolam diperkecil agar telur-telur tidak terbawa arus, penetasan dilakukan di kolam pemijahan juga
§ Pagi hari diperiksa bila ada telur-telur yang rnenumpuk di sekitar kolam atau bagian lahan yang dangkal disebarkan dengan mengayun-ayunkan sapu lidi di dasar kolam
§ Pada umumnya, telur ikan tawes menetas semua setelah 2-3 hari
§ Dari ikan hasil penetasan dipelihara di kolam tersebut selama kurang lebih 21 hari.

Pemungutan Hasil Benih Ikan Ikan Tawes
Setelah menetas semua, tunggu sampai umur 21 hari benih siap dipindahkan:
§ Sebaikknya proses pemanenan dilakukan pada pagi hari
§ Pemanenan dilakuakan dengan cara menyurutkan/mengeringkan kolam
§ Setelah benih berada dikamalir/dicaren, benih ditangkap dengan menggunakan waring atau seser
§ Selanjutnya benih ditampung di hapa yang telah ditempatkan di saluran air mengalir dengan aliran air tidak deras
§ Benih lersebut selanjutnya dipelihara lagi di kolam pendederan atau dijual.

PENANGANAN PENYAKIT
Penyakit yang menyerang Ikan Tawes antara lain Gyrodactylus dan Mixobolusspp yang kerap menyerang pada benih sampai ikan dewasa.
GYRODACTYLIASIS
§ Penyebab: Parasit ini termasuk monogenia; menyerang pada bagian tubuh dan sirip ikan.
§ Jenis dan ukuran: Hampir semua jenis ikan air tawar, terutama ukuran benih.
§ Gejalaklinis: Ikan menjadi lemah, nafsu makan berkurang, frekuensi pernapasan meningkat dan produksi lender meningkat.
§ Faktorpendukung: Kualitas air yang menurun, kekurangan pakan, padat tebar tinggi dan fluktuasi suhu air selalu berubah.
§ Penularan: Melalui air dan kontak langsung dengan ikan yang terinfeksi.
§ Verifikasi: Pengamatan melalui microkopis.
§ Pencegahan: Meningkatkan kualitas air; Pemberian pakan tepat mutu dan jumlah yang diperlukan; Pengendapan air dan pemasangan saringan pada pintu pemasukan.
§ Pemberantasan: Perendaman dengan larutan garam dapur, dosis 12,5-13 gr/m2selam 24-36 jam; Perendaman dengan larutan formalin 40 ppm selama 24 jam.
MYXOSPOREASIS
§ Penyebeb : Mixobolusspp, parasit ini; termasuk kelompok myxosporea
§ Jenisdanukuran: Myxobolus spp biasanya; menyerang pada bagian insang saat benih, mulai berumur 1 bulan
§ Gejalaklinis: Adanya benjolan menyerupai tumor pada insang ikan, bahkan sering disebut penyakit amandel
§ Faktorpendukung:  Kualitas air menurun dan padat tebar yang tinggi
§ Penularan: Melalui air danikan yang mudah terinfiksi.
§ Verifikasi: Pengamatan mikroskopis
§ Pencegahan: Pengendapan air dan pemasangan saringan pada pintu pemasukan; dilakukan pengapuran dan pengeringan kolam.
DAFTAR PUSTAKA
Daelani Deden A.S., 2001. Agar Ikan Sehat. Penebar Swadaya, Cianjur.
Dinata Sumanta K., 1983. PengembangbiakanIkan-ikanPeliharaan di Indonesia. PT SastraHudaya, Bogor.
http://www.alamikan.com/2014/05/cara-pembenihan-ikan-tawes.html
Rohmat C. dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Tawes Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar